BUKU SAKU
PENILAIAN SUMATIF TENGAH SEMESTER (PSTS)
KURIKULUM MERDEKA SMP NEGERI 2 MANYARAN TAHUN PELAJARAN 2024/2025
MATA PELAJARAN :
IPS
KURIKULUM : KURIKULUM MERDEKA
KELAS : VIII
SEMESTER : GASAL
TAHUN PELAJARAN : 2024/2025
1. Beberapa karakteristik penduduk Indonesia, di
antaranya:
·
Pluralistik: Indonesia memiliki
keberagaman suku bangsa. Semboyan Bhinneka Tunggal Ika selaras dengan
karakteristik ini.
·
Persebaran penduduk yang tidak merata
·
Mayoritas penduduk bekerja di sektor
ekstraktif
·
Tingkat pengangguran yang tinggi, terutama
pada penduduk usia 15-24 tahun
Selain
itu, masyarakat Indonesia juga memiliki karakteristik lain, yaitu: Sikap
saling pengertian, Toleransi yang tinggi, Memiliki sanksi moral.
Kualitas
penduduk Indonesia dapat diukur dengan beberapa indikator, seperti: Angka
harapan hidup, Angka kematian bayi, Angka kematian anak, Angka kematian
ibu.
2. Beberapa faktor yang menyebabkan keragaman alam di
Indonesia, yaitu:
·
Letak geografis
Indonesia
adalah negara kepulauan yang memiliki sekitar 17.000 pulau. Setiap pulau
memiliki suku bangsa yang berbeda-beda.
·
Kondisi alam
Perbedaan
kondisi alam di Indonesia disebabkan oleh perbedaan letak geografis dan
teritorial suatu wilayah.
·
Iklim
Iklim
yang berbeda di berbagai wilayah Indonesia menciptakan kondisi yang berbeda
untuk pertumbuhan organisme.
·
Topografi
Topografi
juga merupakan faktor yang memengaruhi keragaman alam di Indonesia.
Interaksi
ekosistem. Interaksi ekosistem juga merupakan faktor yang memengaruhi keragaman
alam di Indonesia.
Selain
faktor-faktor tersebut, faktor lain yang menyebabkan keberagaman di Indonesia,
yaitu:
·
Sejarah
·
Sikap terhadap perubahan nilai
·
Keanekaragaman ras
·
Agama
·
Pengaruh budaya asing
·
Transportasi dan komunikasi
3. Letak geografis Indonesia memiliki dampak positif bagi
kehidupan masyarakat Indonesia, di antaranya:
·
Keberagaman budaya: Indonesia memiliki
berbagai budaya yang menarik karena adanya variasi kultur yang berbeda-beda.
·
Hubungan komunikasi yang baik: Letak
geografis Indonesia yang strategis membuat warga Indonesia dapat dengan mudah
terhubung dengan warga negara asing.
·
Pertukaran budaya: Letak geografis Indonesia
yang strategis membuat pertukaran budaya dapat terjadi dengan mudah.
·
Peningkatan ekonomi: Indonesia menjadi negara
yang strategis untuk perdagangan dunia sehingga dapat meningkatkan ekonomi
masyarakat dan negara.
·
Wisata alam: Indonesia memiliki banyak wisata
alam.
·
Keanekaragaman mata pencaharian: Letak
geografis Indonesia yang strategis memberikan dampak positif pada keanekaragaman
mata pencaharian.
·
Kemudahan teknologi dan informasi: Indonesia
mengalami kemudahan dalam teknologi dan informasi.
4. "Letak geografis ini menjadikan Indonesia memiliki
dua musim yang berbeda, yaitu musim hujan dan musim kemarau.
5. selisih waktunya: WIB: 1 jam lebih lambat dari WIT, dan 2
jam lebih lambat dari WITA. WITA: 1 jam lebih cepat dari WIB, dan 1 jam lebih
lambat dari WIT. WIT: 1 jam lebih cepat dari WITA, dan 2 jam lebih cepat dari
WIB
6. Indonesia merupakan negara yang kawasannya dilalui oleh
garis khatulistiwa sehingga memiliki iklim panas atau tropika/tropis. Iklim
tropis atau tropika atau iklim panas adalah iklim yang berada di antara 23,5
derajat lintang utara sampai dengan 23,5 lintang selatan dan hampir menjangkau
40% dari permukaan bumi.
7. Letak geologis Indonesia memiliki dampak positif dan
negatif, di antaranya:
·
Dampak positif
1) Tanah subur, karena sebagian besar tanah di Indonesia
mengandung material vulkanis dari letusan gunung berapi. Tanah subur ini dapat
digunakan untuk pertanian.
2) Pemandangan indah.
3) Cekungan hidrokarbon.
4) Jalur mineralisasi.
5) Potensi energi baru terbarukan.
·
Dampak negatif
1) Indonesia rawan bencana alam, seperti gempa bumi, gunung
meletus, dan tsunami. Hal ini karena Indonesia berada di pertemuan tiga lempeng
tektonik besar, yaitu Lempeng Indo-Australia, Lempeng Eurasia, dan Lempeng
Pasifik.
2) Letak geologis Indonesia yang berada di antara beberapa
lempeng bumi dan beberapa dangkalan laut menyebabkan kondisi geografis
Indonesia berbeda-beda di tiap wilayahnya.
8. Perubahan iklim mengancam kehidupan manusia dengan dampak seperti kekeringan, banjir, tanah longsor, serta kerusakan infrastruktur, yang berpotensi menyebabkan kerugian ekonomi
9.
10.
11. Perubahan iklim mengancam kehidupan manusia dengan dampak
seperti kekeringan, banjir, tanah longsor, serta kerusakan infrastruktur,
yang berpotensi menyebabkan kerugian ekonomis
12. Angin muson adalah angin yang berhembus secara musiman
dan berganti arah setiap setengah tahun sekali. Angin ini terjadi karena adanya
perbedaan suhu dan tekanan udara antara daratan dan laut.
Istilah
"muson" berasal dari bahasa Sanskerta, yaitu mausam yang berarti
"musim". Angin muson memiliki dampak yang signifikan pada pertanian,
perikanan, dan kehidupan sehari-hari masyarakat.
Berikut
adalah beberapa hal yang perlu diketahui tentang angin muson:
·
Angin muson menyebabkan perubahan musim,
terutama perubahan tingkat hujan.
·
Angin muson dibagi menjadi dua jenis, yaitu
angin muson barat dan angin muson timur.
·
Angin muson barat berhembus dari arah Asia
menuju Australia melalui Samudra Hindia, terjadi pada periode Oktober – April.
·
Angin muson timur berhembus dari Australia
menuju Asia melalui Indonesia, terjadi pada periode April – Oktober.
·
Angin muson terjadi di sekitar khatulistiwa
atau wilayah tropis
13. Beberapa faktor geografis yang mempengaruhi keragaman
sosial budaya di Indonesia, antara lain:
·
Letak geografis : Indonesia berada di antara
Benua Asia dan Australia, serta Samudera Hindia dan Samudera Pasifik. Letak
geografis ini membuat Indonesia menjadi tempat pertemuan kebudayaan dari negara
lain, sehingga memiliki beberapa agama seperti Konghucu, Buddha, dan Hindu.
·
Bentuk negara kepulauan : Indonesia memiliki
17.508 pulau, sehingga menyebabkan perkembangan beragam suku bangsa dan budaya.
·
Jalur pegunungan ring of fire : Indonesia
dilewati oleh jalur pegunungan ring of fire, sehingga sering terjadi gempa bumi
dan gunung meletus. Letusan gunung api ini dapat membuat tanah subur, sehingga
banyak penduduk yang tinggal di daerah pegunungan berprofesi sebagai petani.
·
Selain faktor geografis, ada beberapa faktor
lain yang mempengaruhi keragaman sosial budaya di Indonesia, yaitu: Sejarah,
Sikap terhadap perubahan, Kondisi iklim, Keanekaragaman ras, Faktor historis,
Faktor politis, Faktor ekonomis.
14. Iklim Indonesia berpengaruh pada keragaman budaya di
Indonesia, terutama dalam hal: Pola pangan dan pola makan, Kebudayaan pertanian
dan ritual tradisional, Kesenian dan seni tradisional, Jenis rumah adat,
Pakaian yang dikenakan.
Berikut
adalah beberapa contoh pengaruh iklim terhadap keragaman budaya di Indonesia:
·
Di Kalimantan, ada tradisi upacara adat yang
berkaitan dengan pertanian dan hasil panen.
·
Masyarakat yang tinggal di wilayah iklim
sejuk cenderung lebih sering mengenakan pakaian tebal.
·
Masyarakat yang tinggal di wilayah pegunungan
cenderung lembap, biasanya memiliki rumah dengan ventilasi yang banyak agar
sirkulasi udara baik.
·
Faktor iklim mengacu pada unsur-unsur seperti
curah hujan, suhu, radiasi matahari, dan kelembaban atmosfer.
15. Faktor penyebab keberagaman masyarakat Indonesia
dipengaruhi oleh letak strategis, kepulauan, kondisi alam, serta faktor
transportasi dan komunikasi. Tidak hanya itu, sikap terhadap perubahan nilai
dan budaya menjadi salah satu faktor penyebab keberagaman masyarakat Indonesia
16. Berdasarkan Undang-Undang (UU) No. 11 Tahun 1967 tentang
Ketentuan-Ketentuan Pokok Pertambangan, bahan galian dibagi menjadi tiga
golongan, yaitu:
·
Golongan A, yaitu bahan galian strategis yang
digunakan untuk pertahanan dan keamanan, serta perekonomian negara. Contoh
bahan galian golongan A adalah minyak bumi, gas alam, aspal, batubara, nikel,
timah putih, dan uranium.
·
Golongan B, yaitu bahan galian vital yang
berfungsi menjamin hajat hidup orang banyak. Contoh bahan galian golongan B
adalah emas, perak, intan, besi, atau seng.
·
Golongan C, yaitu bahan galian yang tidak
termasuk dalam golongan A atau B. Contoh bahan galian golongan C adalah pasir,
kerikil, marmer, granit, atau kaolin.
Penunjukan
bahan galian ke dalam golongan tertentu diatur dengan Peraturan Pemerintah.
17. Hutan memiliki banyak fungsi, di antaranya:
·
Sumber barang: Hutan merupakan sumber
berbagai jenis barang yang dapat dimanfaatkan langsung oleh manusia, seperti
kayu, getah, kulit kayu, daun, akar, buah, dan bunga.
·
Penyerap karbon dioksida: Hutan menyerap
karbon dioksida yang dihasilkan oleh manusia, kendaraan bermotor, limbah
pabrik, dan sumber-sumber lainnya.
·
Penjaga keseimbangan air: Hutan menjaga
keseimbangan air permukaan dan air tanah.
·
Penjaga kesuburan tanah: Hutan menjaga
kesuburan tanah.
·
Penahan banjir dan tanah longsor: Hutan
menahan banjir dan mencegah tanah longsor.
·
Habitat satwa liar: Hutan merupakan habitat
bagi berbagai spesies flora dan fauna.
·
Penjaga iklim global: Hutan menjaga iklim
global dan mengatasi pemanasan global.
·
Pelestarian keanekaragaman hayati: Hutan
merupakan tempat untuk melestarikan keanekaragaman hayati.
·
Pembuat hujan: Hutan membuat hujan.
·
Pemblokir angin: Hutan memblokir angin.
·
Membersihkan udara dan tanah: Hutan
membersihkan udara dan tanah kotor.
·
Kawasan lindung dan pariwisata: Hutan dapat
menjadi kawasan lindung dan pariwisata.
18. Kawasan hutan yang berfungsi sebagai tempat perlindungan
hewan dan tumbuhan di antaranya:
·
Hutan konservasi : Kawasan hutan yang
dikelola oleh Direktorat Jenderal Perlindungan dan Konservasi Alam, Kementerian
Lingkungan Hidup. Hutan konservasi berfungsi untuk melestarikan keanekaragaman
tumbuhan dan satwa, serta ekosistemnya.
·
Suaka margasatwa : Kawasan hutan suaka alam
yang memiliki keanekaragaman dan keunikan jenis satwa yang membutuhkan
perlindungan. Suaka margasatwa memiliki ciri khas berupa hewan endemik daerah
tempat berdirinya.
·
Kawasan pelestarian alam : Kawasan dengan
ciri khas tertentu yang berfungsi untuk melindungi sistem penyangga kehidupan,
pengawetan keanekaragaman jenis tumbuhan dan satwa.
19. Luas terumbu karang di Indonesia diperkirakan mencapai
lebih dari 51 ribu kilometer persegi. Luas ini setara dengan 18% dari total
terumbu karang di dunia yang diperkirakan mencapai 284,3 ribu kilometer
persegi.
Indonesia
memiliki potensi terumbu karang yang baik karena beberapa hal, di antaranya:
·
Indonesia memiliki panjang pantai lebih dari
81.000 km
·
Indonesia memiliki lebih dari 17.508 pulau
·
Indonesia berada di daerah tropis dengan suhu
perairan laut yang hangat
·
Kondisi air yang jernih dan dangkal menjadi
tempat terbaik pertumbuhan terumbu karang
·
Terumbu karang di Indonesia juga dikenal
salah satu yang paling beragam di dunia. Indonesia memiliki 569 jenis karang
dari 82 marga dan 15 suku dari total 845 jenis karang di dunia.
20. Pemanfaatan sumber daya alam tambang yang tidak bijaksana
dapat berdampak negatif pada lingkungan dan manusia, antara lain:
·
Kerusakan lingkungan: Pengambilan bahan
tambang secara berlebihan dapat merusak lingkungan, seperti kerusakan hutan,
banjir, dan penurunan produktivitas lahan.
·
Hilangnya habitat satwa liar: Pengambilan
bahan tambang dapat menyebabkan hilangnya habitat satwa liar.
·
Penindasan hak-hak rakyat: Kegiatan
pertambangan dapat menimbulkan penindasan terhadap hak-hak rakyat atas tanah
adat.
·
Peningkatan emisi karbon: Pemanfaatan sumber
daya alam dan energi fosil yang tidak berdasar etika lingkungan dapat
meningkatkan emisi karbon.
·
Perubahan iklim: Degradasi sumber daya alam
dapat menyebabkan perubahan iklim, yang mengancam lingkungan dan kesehatan
manusia.
·
Bencana longsor: Lobang-lobang bekas galian
dapat menyebabkan bencana longsor lokal.
·
Genangan air yang menjadi tempat tumbuhnya
nyamuk: Genangan air di lobang bekas galian dapat menjadi tempat tumbuhnya
nyamuk.
·
Perubahan bentang alam: Kegiatan pertambangan
dapat menyebabkan perubahan bentang alam, seperti lubang-lubang terjal dan
gundukan tanah bekas timbunan alat berat.
21. Hutan lindung memiliki banyak manfaat, di antaranya:
·
Mencegah bencana alam, Hutan lindung dapat
mencegah banjir dan tanah longsor. Hutan lindung dapat menyerap air hujan
sehingga tidak langsung turun ke daerah bawahnya.
·
Menjaga kesuburan tanah, Hutan lindung dapat
menjaga kesuburan tanah karena bahan organik hasil hutan seperti ranting, kayu,
dedaunan, dan jasad hewan yang mati akan terurai secara alami dan menjadi
humus.
·
Menjaga keanekaragaman hayati, Hutan lindung
merupakan tempat tinggal alami bagi berbagai flora dan fauna.
·
Menjaga siklus air, Hutan lindung menyediakan
air yang berlimpah untuk kehidupan manusia.
·
Menjaga iklim, Hutan lindung dapat meredam
suhu bumi karena pepohonan memproduksi gas oksigen yang dapat mendinginkan suhu
akibat gas rumah kaca.
·
Tempat penelitian dan wisata, Hutan lindung
dapat menjadi tempat penelitian dan wisata karena menyimpan hal-hal yang belum
dipelajari oleh ilmu pengetahuan.
·
Tempat tinggal masyarakat adat, Hutan lindung
juga menjadi rumah bagi beberapa masyarakat adat yang hidup di sekitar hutan.
Hutan
lindung dilindungi untuk melindungi ekosistem alam, flora, fauna, dan
lingkungan dari berbagai ancaman, seperti penebangan liar, perburuan ilegal,
serta aktivitas manusia yang dapat merusak ekosistem tersebut
22. Hutan mangrove memiliki
banyak manfaat, di antaranya:
·
Menjaga
kualitas air
Hutan
mangrove menyerap sampah manusia dan kapal, serta logam berbahaya sehingga
kualitas air menjadi lebih bersih.
·
Mencegah
erosi pantai
Hutan
mangrove menjaga perbatasan antara darat dan laut, sehingga mencegah erosi
pantai yang dapat mengancam lingkungan manusia.
·
Habitat
binatang laut
Hutan
mangrove menjadi tempat berlindung, mencari makan, dan berkembang biak bagi
binatang laut seperti ikan, kerang, kepiting, dan udang.
·
Habitat
burung
Hutan
mangrove menjadi tempat berlindung, bersarang, dan berkembang biak bagi
burung.
·
Sumber
pakan ternak
Pohon
mangrove yang digiling menjadi bubuk pakan ternak mengandung nutrisi yang baik
untuk pertumbuhan ternak seperti sapi, kambing, atau unggas.
·
Sumber
obat tradisional
Bagian
mangrove seperti akar, kulit batang, daun, dan buah/propagul dapat digunakan
sebagai obat tradisional yang alami dan tidak berdampak samping.
·
Peredam
tsunami
Pembangunan
jalur hijau mangrove dapat membantu meredam tsunami
23. Tahapan kegiatan
pertambangan adalah:
·
Prospeksi: Tahapan
awal untuk mencari jejak endapan bahan galian dan mempelajari kondisi geologi
daerah tersebut.
·
Eksplorasi: Tahapan
untuk melakukan eksplorasi langsung di lapangan setelah sejumlah prospek
diidentifikasi. Teknik eksplorasi yang paling sering digunakan adalah
pengeboran lubang pemeriksaan.
·
Eksploitasi: Tahapan
untuk mendapatkan keuntungan atau pendayagunaan.
·
Pengolahan: Tahapan
untuk memisahkan mineral berharga dan tidak berharga.
·
Reklamasi: Tahapan
untuk memulihkan dan merehabilitasi lahan bekas pertambangan agar dapat
digunakan kembali atau dikembalikan ke kondisi alaminya.
24. .Golongan
bahan tambang yang menguasai hajat hidup orang banyak adalah golongan B atau
bahan galian vital. Contoh bahan galian vital di antaranya:Emas, Perak,
Intan, Besi, Seng, Air raksa, Mangan, Belerang.
Selain golongan B, bahan galian juga
dibedakan menjadi golongan A dan C.
Golongan A adalah bahan galian strategis yang
sangat penting untuk pertahanan dan keamanan negara, serta stabilitas
perekonomian. Contoh bahan galian A di antaranya minyak bumi, gas alam,
batu bara, aspal, timah, nikel, bauksit, tembaga, dan bahan-bahan
radioaktif.
Golongan C adalah bahan galian yang
diperlukan untuk kegiatan industri. Contoh bahan galian C di antaranya
batu pasir, belerang, batu-batu permata, batu granit, dan batu gamping.
25. nilai ekspor perikanan mencapai 6,2 miliar dolar AS di
2022, namun di 2023 hanya menyentuh 5,6 miliar AS.
26. Disajikan cuplikan berita online, peserta didik
diharapkan mampu menganalisis cuplikan berita online tersebut untuk menjawab
soal no 1 – 5 uraian ( Jelas )
27. ( Jelas )
28. upaya-upaya yang dilakukan pemerintah antara lain studi
banding, pelatihan, bantuan modal usaha, pendampingan, memonitor dan evaluasi
pengembangan sumber daya manusia.
29. Rendahnya kemajuan
pendidikan di Indonesia dapat disebabkan oleh berbagai faktor, di
antaranya:
·
Infrastruktur: Fasilitas
pendidikan yang tidak memadai, seperti ruang kelas yang sempit, kekurangan buku
pelajaran, dan fasilitas penunjang lainnya.
·
Pemerataan
pembangunan: Masih banyak warga negara, terutama anak usia sekolah, yang
tidak dapat ditampung dalam sistem pendidikan.
·
Kurikulum: Kurikulum
yang terus diganti-ganti dan belum sepenuhnya relevan.
·
Tenaga
pengajar: Rendahnya mutu tenaga pengajar, kesejahteraan guru yang belum
optimal, dan kurangnya tenaga pengajar.
·
Motivasi
orang tua: Motivasi orang tua yang rendah dalam mendukung pendidikan
anak-anaknya.
·
Budaya: Masyarakat
yang mulai berpikiran sempit dan memandang bahwa pendidikan formal tidak begitu
penting.
·
Media: Media
yang mempertontonkan hal negatif dan kondisi terkini yang mempengaruhi
psikologis siswa.
·
Dana: Kurangnya
dana untuk pendidikan di Indonesia
30. Tingkatan norma yang
berlaku di masyarakat Indonesia adalah: Norma cara (usage), Norma
kebiasaan (folkways), Norma tata kelakuan (mores), Norma adat istiadat
(customs). Norma-norma tersebut memiliki kekuatan mengikat yang
berbeda-beda agar hubungan manusia dalam masyarakat berjalan sebagaimana
mestinya. Berikut penjelasan dari masing-masing tingkatan norma:
·
Norma
cara
Norma
yang paling lemah daya ikatnya, karena sanksi yang diberikan jika dilanggar
biasanya hanya berupa cemooh.
·
Norma
kebiasaan
Norma
yang daya ikatnya lebih kuat dibandingkan norma cara. Norma ini berisi
petunjuk atau peraturan yang dibuat secara sadar atau tidak tentang perilaku
yang diulang-ulang.
·
Norma
tata kelakuan
Norma
yang bersifat memaksa dan melarang suatu perbuatan yang dianggap
menyimpang.
·
Norma
adat istiadat
Norma
yang kedudukannya paling tinggi karena bersifat kekal dan terintegrasi sangat
kuat terhadap masyarakat yang memilikinya. Sanksi yang diberikan kepada
anggota masyarakat yang melanggar norma ini bisa berupa sanksi yang keras baik
secara langsung maupun tidak langsung seperti diasingkan.
31. ( sama di atas )
32. Lembaga
keluarga adalah lembaga sosial yang berperan penting dalam membentuk
kepribadian individu untuk memanfaatkan sumber daya alam (SDA) dengan bijaksana
dan bertanggung jawab.
Berikut ini adalah peran
lembaga sosial lainnya dalam pemanfaatan SDA:
·
Lembaga
agama: Menyeimbangkan kehidupan manusia antara dunia dan
akhirat. Agama mengajarkan kebaikan dan mendorong individu untuk
berperilaku baik terhadap sesama manusia, makhluk hidup lain, dan lingkungan
alam.
·
Lembaga
pendidikan: Membentuk tingkah laku seseorang menjadi lebih baik melalui
hubungan sosial dengan lingkungan sekitar.
·
Lembaga
politik: Berperan penting dalam pemanfaatan sumber daya manusia.
Lembaga sosial juga
berperan sebagai penyedia pedoman dalam bersikap dan bertingkah laku untuk
masyarakat. Pedoman ini bertujuan agar setiap individu dapat saling
menjaga kenyamanan satu sama lainnya.
33. Peran Lembaga Sosial dalam Pemanfaatan Sumber Daya
AlamPemberian pemahaman kepada anggota keluarga dan pembiasaan yang baik dalam
keluarga akan ikut penggunaan sumber daya alam secara arif. Lembaga agama
berperan dalam pemanfaatan sumber daya alam dengan cara menyeimbangkan
kehidupan manusia antara dunia dan akhirat.
34. ( sama di atas )
35. Perubahan jalur perdagangan
bisa disebabkan oleh beberapa faktor, seperti:
·
Penjajahan
Setelah
Malaka jatuh ke tangan Portugis, terjadi perubahan jalur perdagangan dengan
munculnya jalur alternatif yang melintasi pantai barat Sumatra ke Selat Sunda.
·
Monopoli
dan blokade perdagangan
Setelah
Portugis menguasai Malaka, mereka melakukan monopoli dan memblokade perdagangan
terhadap para pedagang Muslim yang melintasi Selat Malaka.
Jalur perdagangan adalah
rangkaian jalur dan perhentian yang digunakan untuk angkutan kargo
komersial. Jalur perdagangan dapat mencakup jalan arteri jarak jauh yang
terhubung ke jaringan rute transportasi komersial dan non-komersial yang lebih
kecil.
36. Jalur perdagangan maritim
berpengaruh terhadap penyebaran agama Hindu-Buddha di Indonesia melalui
beberapa hal, yaitu:
·
Jalur
perdagangan: Jalur perdagangan maritim menjadi sarana pertukaran budaya
dan agama.
·
Posisi
Indonesia: Indonesia memiliki posisi strategis dalam perdagangan dan
pelayaran sehingga memudahkan penyebaran agama Hindu-Buddha.
·
Akulturasi
budaya: Masuknya agama Hindu-Buddha ke Indonesia menyebabkan terjadinya
akulturasi budaya antara budaya lokal dengan budaya India.
·
Peninggalan
arkeologi: Temuan benda-benda peninggalan agama Hindu-Buddha di Indonesia,
seperti patung Buddha, stupa Buddha, dan batu mulia.
·
Selat
Malaka: Selat Malaka merupakan pintu masuknya agama Hindu-Buddha ke
Indonesia.
Selain jalur perdagangan
maritim, pengaruh Hindu-Buddha juga masuk ke Indonesia melalui jalur
darat. Teori Waisya menyatakan bahwa agama Hindu-Buddha dibawa oleh
golongan pedagang (waisya) India melalui jalan damai.
37. ( jelas )
38. ( jelas )
39. Beberapa prasasti
peninggalan Kerajaan Mataram Kuno, di antaranya:
·
Prasasti
Mantyasih
Prasasti
ini juga dikenal sebagai Prasasti Balitung atau Prasasti Tembaga
Kedu. Prasasti ini ditemukan di kampung Mateseh, Magelang Utara, Jawa
Tengah. Prasasti ini dibuat oleh Raja Dyah Balitung dan berangka tahun 907
M. Prasasti ini memuat daftar silsilah raja-raja Mataram sebelum Raja
Balitung.
·
Prasasti
Canggal
Prasasti
ini menceritakan tentang pendirian lingga (lambang Siwa) di desa Kunjarakunja
oleh Sanjaya.
·
Prasasti
Ratu Boko
Prasasti
ini berangka tahun 856 M dan bercerita tentang kekalahan Raja Balaputradewa
dalam perang saudara melawan kakaknya yaitu Pramodhawardani.
·
Prasasti
Sojomerto
Prasasti
ini mencatat bahwa Raja Rakai Kayuwangi membangun sebuah vihara yang disebut
“Vihara Venuvana,” yang dianggap sebagai salah satu biara Buddha.
Selain prasasti,
peninggalan Kerajaan Mataram Kuno lainnya adalah Candi Borobudur, Candi Mendut,
dan Candi Pawon.
40. Dapunta Hyang Sri Jayanasa adalah pendiri Kerajaan
Sriwijaya. Ia diangkat sebagai raja setelah melakukan perjalanan suci atau
Siddhayatra menggunakan perahu. pada tahun 682 Masehi dengan ekspedisi untuk
menguasai wilayah-wilayah strategis perdagangan. Masa kejayaannya terjadi sejak
abad ke-7 hingga abad ke-11 Masehi sebelum mengalami penurunan akibat serangan
musuh dan gangguan jalur perdagangan utamanya
41. Perbedaan candi Hindu dan Buddha yang pertama terletak
pada coraknya. Corak yang digunakan pada candi Hindu berkisah tentang tiga
dewa, yakni dewa Wisnu, Brahma, dan Siwa. Sedangkan corak pada candi Buddha
didominasi oleh corak Dyani Budha dan Dyani Bodhisatwa.
Bentuk
bangunan yang dimiliki oleh candi Hindu kebanyakan berbentuk ramping. Misalnya
saja Candi Prambanan. Hal ini sangat berbeda dengan candi Budha yang kebanyakan
berbentuk tambun atau lebar seperti yang diperlihatkan pada Candi Borobudur
Perbedaan
yang lainnya terletak pada tata letaknya. Pada candi Hindu, bangunan utamanya
terletak di belakang dan berjarak cukup jauh dari pintu masuk. Bangunan candi
utama tersebut juga terdapat pada dataran yang paling tinggi dibanding bangunan
lainnya.
Lain
halnya dengan candi Buddha yang bangunan utamanya berada di tengah candi.
Bangunan utama tersebut dikelilingi candi-candi kecil dengan tata letak
simetris.
Perbedaan
lain pada candi Hindu dan Buddha adalah pada reliefnya. Candi Hindu umumnya
mempunyai tekstur lebih halus dan tidak nampak menonjol. Gambar relief pada
dinding candi ini lebih menyerupai gambaran wayang.
Lain
halnya dengan candi Buddha yang mempunyai relief lebih menonjol. Alhasil,
teksturnya terlihat seperti pahatan patung. Relief ini menimbulkan efek yang
lebih hidup pada candi.