Minggu, 21 Februari 2021

Permintaan, Penawaran, dan Harga Pasar

 

@hendrotanoyo


Manusia sebagai makhluk ekonomi atau “Homo Economicus” selalu berusaha untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, serta mempertahankan kehidupannya. Salah satu caranya disini adalah dengan melakukan transaksi jual beli. Dalam proses ini nantinya, kita akan dihadapkan pada suatu konsep permintaan, penawaran, harga dan kuantitas akan suatu barang atau jasa. Dimana kesemuanya itu akan saling memengaruhi satu sama lain.

Permintaan dan penawaran akan saling bertemu dan akan membentuk satu titik pertemuan dalam satu harga dan kuantitas atau jumlah barang.

Bagaimanakah bisa terjadi transaksi jual beli di pasar?

Dalam setiap transaksi perdagangan di setiap kegiatan ekonomi pasti terdapat suatu permintaan, penawaran, harga dan kuantitas akan suatu barang atau jasa yang saling memengaruhi satu dengan yang lainnya. Permintaan dan penawaran akan saling bertemu dan akan membentuk satu titik pertemuan dalam satu harga dan kuantitas atau jumlah barang. Untuk lebih memahami tentang permintaan, penawaran dan harga pasar perhatikan uraian materi berikut ini!

Pengertian Permintaan dan Penawaran

Permintaan 

Permintaan adalah jumlah barang yang diminta oleh konsumen pada tingkatan harga dan waktu tertentu yang dilambangkan dengan D (demand). Mengacu pada hukum permintaan, disebutkan bahwa semakin tinggi barang yang diminta, maka permintaan akan turun dalam kondisi Cateris Paribus.

Dalam permintaan, ada beberapa faktor yang memengaruhi, termasuk harga barang, pendapatan konsumen, selera masyarakat, harga barang lain, jumlah penduduk, dan ramalan masa depan atau masa yang akan datang.

Permintaan berdasarkan daya belinya dapat dibedakan menjadi 3 yaitu, permintaan efektif (permintaan yang disertai daya beli, kemampuan membeli dan tindakan pembelian), permintaan potensial (permintaan yang disertai daya beli, kemampuan membeli tetapi belum melakukan pembelian), dan permintaan absolut (permintaan tanpa disertai dengan daya beli dan kemampuan membeli).

Kurva permintaan bergerak dari kiri atas ke kanan bawah atau slow negatif. Unsur penyusun kurva adalah harga atau P yang dilambangkan dengan garis vertikal, jumlah barang atau Q yang dilambangkan dengan garis horisontal, dan garis permintaan yang menghubungkan titik pertemuan harga dan jumlah barang.




Dalam ekonomi terdapat permintaan (demand) dan penawaran (supply) yang saling bertemu dan membentuk satu titik pertemuan dalam satuan harga dan kuantitas (jumlah barang). Setiap transaksi perdagangan pasti ada permintaan, penawaran, harga, dan kuantitas yang saling memengaruhi satu sama lain.

Permintaan adalah sejumlah barang yang dibeli atau diminta pada suatu harga dan waktu tertentu, sedangkan penawaran adalah sejumlah barang yang dijual atau ditawarkan pada suatu harga dan waktu tertentu




Dengan kata lain, yang bertindak sebagai permintaan adalah pembeli sedangkan penjual sebagai penawaran. Ketika terjadi transaksi antara pembeli dan penjual maka keduanya akan sepakat sehingga terjadilah transaksi pada harga tertentu hasil dari proses tawar-menawar.

 

Penawaran

 

Penawaran adalah jumlah barang yang ditawarkan oleh produsen pada tingkatan harga dan waktu tertentu yang dilambangkan dengan S (Supply). Mengacu pada hukum penawaran, diketahui bahwa jika harga mengalami peningkatan maka jumlah barang yang ditawarkan juga akan mengalami peningkatan pada kondisi cateris paribus.

Tak jauh berbeda dengan permintaan yang dipengaruhi oleh hal-hal seperti harga barang dan selera masyarakat, penawaran juga demikian. Hanya saja, berbanding terbalik jika diurutkan. Penawaran dipengaruhi oleh harga barang serta harga barang lain terlebih dahulu, setelah itu diikuti biaya produksi, tingkat teknologi, tujuan perusahaan, dan baru selera masyarakat.

Kurva penawaran bergerak dari kiri bawah ke kanan atas atau slow positif. Adapun unsur penyusun kurva adalah harga atau P yang dilambangkan dengan garis vertikal, jumlah barang atau Q yang dilambangkan dengan garis horisontal, dan garis penawaran yang menghubungkan titik pertemuan harga dan jumlah barang.


Hukum Permintaan dan Hukum Penawaran

Jika semua asumsi diabaikan (ceteris paribus): Jika harga semakin murah maka permintaan atau pembeli akan semakin banyak dan demikian pula sebaliknya, jika harga semakin murah maka penawaran akan semakin sedikit


Hal ini terjadi karena semua ingin mencari kepuasan (keuntungan) sebesar-besarnya dari harga yang ada. Apabila harga terlalu tinggi maka pembeli mungkin akan membeli sedikit karena uang yang dimiliki terbatas, namun bagi penjual dengan tingginya harga ia akan mencoba memperbanyak barang yang dijual atau diproduksi agar keuntungan yang didapat semakin besar. Harga yang tinggi juga bisa menyebabkan konsumen/pembeli akan mencari produk lain sebagai pengganti barang yang harganya mahal tersebut.

 

Faktor yang Memengaruhi Permintaan dan Penawaran

A. Faktor yang Memengaruhi Permintaan

Beberapa faktor yang memengaruhi permintaan adalah sebagai berikut:

  1. Selera konsumen
  2. Pendapatan konsumen
  3. Perkiraan harga di masa yang akan datang
  4. Ketersediaan serta harga barang sejenis, barang pengganti dan barang pelengkap
  5. Banyaknya/intensitas kebutuhan konsumen
B. Faktor yang Memengaruhi Penawaran

 Beberapa faktor yang memengaruhi penawaran adalah sebagai berikut:

 Biaya produksi dan teknologi yang digunakan

  1. Tujuan perusahaan
  2. Pajak
  3. Ketersediaan serta harga barang pengganti dan barang pelengkap
  4. Prediksi atau perkiraan harga di masa depan

Harga Pasar atau Harga Keseimbangan

 

Harga pasar adalah harga yang disepakati oleh penjual dan pembeli setelah melalui proses tawar menawar.

Harga pasar terbentuk karena adanya kekuatan permintaan dan penawaran. Permintaan dan penawaran akan berada dalam keseimbangan pada harga pasar bila jumlah yang diminta sama dengan jumlah yang ditawarkan. Singkat kata, harga pasar dapat terbentuk jika ada proses tawar-menawar antara penjual dan pembeli, serta ada kesepakatan harga ketika jumlah barang yang diminta sama dengan jumlah barang yang ditawarkan.

Kurva pasar merupakan pertemuan antara kurva permintaan yang digambarkan dengan warna hitam, dan kurva penawaran yang berwarna biru.


Selamat belajar, sampai ketemu materi berikutnya.

Salam

@hendrotanoyo



Minggu, 07 Februari 2021

PENGERTIAN EKONOMI : Tindakan, Motif dan Prinsip Ekonomi

 


@hendrotanoyo

PENGERTIAN EKONOMI :

Tindakan, Motif dan Prinsip Ekonomi

 

Pengertian Ekonomi – Untuk dapat hidup dengan baik, tentu manusia memerlukan banyak ilmu. Apalagi jika melihat kebutuhan manusia yang beragam, perlu kemampuan yang baik untuk dapat memenuhinya, dan salah satunya adalah ilmu ekonomi.

Jika dilihat dari asal katanya, maka “ekonomi” berasal dari “oikos” merupakan bahasa Yunani yang memiliki arti “keluarga atau rumah tangga”, dan “nomos” yang bermakna “hukum, bisa juga peraturan”. Dengan menggabungkan arti dari kedua kata tersebut, maka bisa ditarik kesimpulan kalau ekonomi peraturan dari rumah tangga, atau hukum yang adapada sebuah keluarga.

Sejarah mencatat bahwa kata ekonomi pertama kali ditemukan pada sebuah karya yang ada di gereja tahun 1440. Dan kata di sini dimaksudkan untuk menggambarkan pengelolaan atau suatu sistem administrasi.

Dari sini dapat ditarik kesimpulan yang lebih luas bahwa ekonomi adalah ilmu yang membahas tentang pengurusan berbagai sumber daya materiil, baik individu, dalam masyarakat, ataupun sebuah negara dalam mengupayakan peningkatan kesejahteraan kehidupan manusia.


Segala macam upaya yang dilakukan manusia untuk meningkatkan kesejahteraan sebagai salah satu upaya memenuhi kebutuhan hidup bisa masuk ke dalam tindakan ekonomi. Suatu tindakan bisa dikatakan masuk ke dalam tindakan ekonomi.

Apabila memenuhi persyaratan berikut, yakni mempertimbangkan dengan baik antara pengorbanan yang harus dilakukan dan hasil yang didapatkan serta dapat membuat skala prioritas tentang kebutuhan mana yang mendesak untuk dipenuhi segera.

Dan tak lupa, disesuaikan dengan kemampuan manusia itu sendiri. Oleh karena itu, manusia harus selalu menggunakan akal rasionalnya dalam membuat setiap keputusan dalam hidupnya, apalagi soal tindakan ekonomi.

 

A.    Macam-Macam  Tindakan  Ekonomi

1.      Kegiatan Produksi

Kegiatan produksi adalah kegiatan yang dilakukan untuk menambah nilai kebermanfaatan suatu benda yang diharapkan dapat memenuhi kebutuhan manusia.  Produsen adalah istilah yang mengacu kepada pihak yang melakukan kegiatan produksi.

Tindakan produsen yang baik :

  • Menentukan produk yang akan diolah.
  • Melakukan pengenalan produk
  • Mengendalikan biaya produksi
  • Kegiatan Distribusi

Distribusi adalah suatu kegiatan yang dilakukan untuk menyalurkan produk dari tangan produsen hingga sampai ke konsumen. Mereka yang melakukan kegiatan ini disebut sebagai distributor.

Tindakan distributor adalah memastikan kelancaran proses penyaluran produk, sasaran yang dituju, dan kualitas produk yang dibawa.

2.      Kegiatan Konsumsi

Kegiatan konsumsi adalah kegiatan menggunakan produk, mengambil manfaat yang ada sekali waktu atau secara berangsur-angsur. Produknya pun dapat berupa barang ataupun jasa. Orang yang melakukan kegiatan konsumsi disebut sebagai konsumen, dan setiap manusia sebenarnya adalah seorang konsumen sejati.

Tindakan konsumen yang perlu diperhatikan adalah :

  • Membeli produk yang memang masuk ke dalam daftar kebutuhan
  • Membuat skala prioritas yang rasional sesuai kemampuan
  • Efisien dalam mengelola pendapatan

 

B.     Motif Ekonomi

 

Motif ekonomi adalah segala dorongan, baik dari dalam maupun luar yang membuat manusia melakukan suatu tindakan ekonomi.

Berdasarkan asalnya, motif ekonomi manusia dibedakan menjadi 2 macam, yakni :

1. Motif Intrinsik

Keinginan manusia untuk melakukan sesuatu karena dorongan dalam dirinya sendiri 

Contoh : makan karena perut keroncongan

2. Motif Ekstrinisik

Keinginan untuk melakukan tindakan ekonomi yang berasal dari pengaruh luar. 

Contoh : Ingin membeli mobil baru karena tetangga ganti mobil.

 

Motif Ekonomi Berdasarkan Pertimbangan Ekonomi




1. Motif bertahan hidup

Untuk dapat mempertahankan kelangsungan hidupnya, maka manusia akan melakukan segala sesuatu untuk memenuhi kebutuhan. Dorongan ini sangat manusiawi dan setiap orang pasti memilikinya. Contoh : Mendapatkan uang untuk bisa makan.

2. Motif mendapatkan keuntungan

Tindakan yang dilakukan seseorang dilatarbelakangi oleh dorongan untuk dapat mendapatkan keuntungan dari kegiatan tersebut. Biasanya yang memiliki motif ini adalah produsen atau para pedagang. Seseorang akan memikirkan cara melakukan penawaran yang menarik guna membuat orang membeli produk yang mereka jual. Dari lakunya produk inilah kemudian sang pedagang dapat memperoleh keuntungan yang diharapkan.

3. Motif untuk mendapatkan penghargaan

Dorongan ini membuat seseorang melakukan sesuatu karena ingin mendapatkan penghargaan, baik karena jasa yang dilakukan maupun keahlian kemampuan yang dimiliki.

 

 

Untuk memenuhi semua kebutuhannya, manusia butuh pedoman yang baik, dan salah satunya adalah prinsip ekonomi yang harus benar-benar dipahami. Prinsip ekonomi adalah dengan usaha yang seminimal mungkin, maka dapat memperoleh keuntungan yang maksimal. Dalam melakukan tindakan ekonomi, seseorang baiknya memikirkan prinsip ini, agar semuanya berjalan efektif dan efisien.

C.    Ciri- Ciri Prinsip Ekonomi :

1.      Membuat prioritas

Dalam hidup, tentu kita ditawarkan dengan berbagai kebutuhan yang mendesak untuk dipenuhi. Inilah perlunya membuat skala prioritas yang berdasarkan prinsip ekonomi. Manusia selalu dapat membuat urutan kebutuhan mana yang harus segera dipenuhi dan mana yang masih bisa ditunda sebentar pemenuhannya.

2.      Rasional

Dalam melakukan tindakan selalu berdasarkan pada akal sehat, tidak semata karena emosi atau menuruti hawa nafsu.

3.      Cost and Benefit

Dalam melakukan sesuatu, seseorang memperhatikan biaya yang harus dikeluarkan dan manfaat dari segala kegiatan tersebut.

4.      Ekonomis

Tindakan yang berdasarkan prinsip ekonomi tentu membutuhkan perhitungan yang cermat dan rencana yang optimal.

 

 


Manfaat Mengaplikasikan Prinsip Ekonomi dalam Kehidupan

1.      Dengan segala pertimbangan yang dilakukan, maka pekerjaan dapat lebih hemat dan cermat sehingga akan memperkecil kemungkinan kerugian yang dapat dialami.

2.      Perencanaan matang mendorong tercapainya tujuan yang diinginkan dengan maksimal.

3.      Kehidupan berjalan lebih baik dengan pertimbangan usaha yang dilakukan dan hasil yang diharapkan.

4.      Bertindak dan berpikir secara ekonomis

 

 

Ekonomi Makro dan Mikro

 

Ekonomi Makro adalah salah satu cabang dari ilmu ekonomi yang mempelajari kegiatan ekonomi secara menyeluruh. Sedangkan ekonomi mikro adalah cabang ilmu ekonomi yang melihat hanya sebagian kecil dari kegiatan ekonomi yang ada.

Namun, ekonomi makro dan mikro ini adalah suatu hubungan yang memiliki keterkaitan karena perubahan kecil dalam suatu bagian ekonomi tentu akan memberikan dampak ke kondisi ekonomi dalam skala besar atau keseluruhannya, dan berlaku juga sebaliknya.

Jika dilihat dari manfaat yang akan didapatkan dengan mempelajari ekonomi makro dan mikro, maka Anda akan menemukan bahwa :

  1. Ekonomi Makro membuat Anda mengetahui segala sesuatu dengan skala besar, membuat pandangan menjadi lebih luas misalnya saja dengan mengetahui kondisi perekonomian negara, pertumbuhan ekonomi yang terjadi, serta berbagai neraca yang ada dalam negara Indonesia.
  2. Ekonomi Mikro membuat Anda dapat lebih jeli dalam melihat sebuah kondisi, karena ekonomi mikro memberikan informasi yang lebih mendetail, misalnya saja kondisi tertentu dari suatu keadaan yang hal ini tentu akan memberikan banyak pertimbangan dalam melakukan sebuah keputusan. Data dalam skala kecil ini tentu akan sangat tepat untuk dijadikan pertimbangan dalam melakukan sebuah kombinasi tindakan ekonomi.

Minggu, 31 Januari 2021

Kegiatan Pokok Ekonomi (Pelajaran IPS SMP/ MTs Kelas VII)

 


@hendrotanoyo



KEGIATAN POKOK EKONOMI

(Pelajaran IPS SMP/ MTs Kelas VII)


 


 

Daftar Isi

A. Kegiatan Ekonomi

B. Kegiatan Produksi

1. Pengertian dan tujuan produksi

2. Faktor produksi

C. Kegiatan Distribusi

1.   Pengertian dan fungsi distribusi

2.   Cara distribusi dan tugas distributor

3.   Lembaga distribusi

D. Kegiatan Konsumsi

1.      Pengertian Konsumsi

2.      Faktor yang Mempengaruhi Konsumsi

3.      Pelaku kegiatan konsumsi

4.      Aspek positif dan aspek negatif perilaku konsumtif

 

 

A.    Kegiatan Ekonomi

Kegiatan ekonomi adalah merupakan semua bentuk kegiatan yang dilaksanakan oleh manusia dalam rangka untuk memenuhi kebutuhan hidupnya yang beraneka ragam. Sedangkan untuk kegiatan pokok ekonomi meliputi : kegiatan produksi, kegiatan distribusi , dan kegiatan konsumsi. Kegiatan konsumsi dilakukan oleh pihak konsumen, untuk kegiatan produksi dilakukan oleh pihak produsen, sedangkan kegiatan distribusi dilakukan oleh pihak distributor. Pihak konsumen bisa memenuhi semua kebutuhan hidupnya, hal ini disebabkan oleh karena produsen membuat barang/ jasa sebagai alat pemuas kebutuhannya. Mengapa produsen berani membuat barang/ jasa? Hal ini dikarenakan pihak produsen memperoleh permintaan dari konsumen. Adapun fungsi pokok distribusi adalah untuk mempermudah bagi produsen untuk menyalurkan barang/ jasa hingga sampai ke tangan konsumen.

Macam macam kegiatan ekonomi tersebut memang saling berkaitan dan juga saling tergantung antara yang satu dengan yang lainnya.

contoh kegiatan ekonomi dalam kehidupan sehari-hari adalah pada saat teman-teman membutuhkan tas untuk sekolah (konsumen), sebelum tas tersebut digunakan maka tas tersebut harus melalui tahap produksi terlebih dahulu (produsen). Tas tersebut akan sampai ke tangan teman-teman melalui toko-toko (distributor). Kegiatan distribusi tidak akan berjalan jika tidak ada kegiatan produksi atau konsumsi. Begitu pula untuk kegiatan produksi dan kegiatan konsumsi tidak akan berjalan jika tidak ada kegiatan distribusi.

 

B.     Kegiatan Produksi


 

1.      Pengertian dan tujuan produksi

a)      Kegiatan produksi adalah segala kegiatan yang dapat menghasilkan atau meningkatkan nilai guna pada suatu barang/ jasa dalam rangka untuk memenuhi kebutuhan manusia. Pengertian produsen adalah orang atau lembaga tertentu yang menghasilkan suatu barang/ jasa. Sebagao contoh produsen adalah petani, pemilik pabrik, nelayan, guru dan lain-lain.

contoh kegiatan produksi misalnya:

1)                  Mengeksploitasi sumber daya alam, misalnya pertambangan, dan lain-lain.

2)                  Mengolah tanah pertanian, kehutanan, perkebunan, dan juga perikanan darat.

3)                  Membuat barang dari bahan mentah menjadi bahan jadi, misalnya membuat kursi, dll.

4)                  Melakukan jasa-jasa, misalnya perusahaan asuransi, dll.

5)                  dan lain sebagainya

Pengertian produksi dapat kita bedakan dalam arti sempit dan produksi dalam arti luas. Produksi dalam arti yang sempit adalah kegiatan untuk menghasilkan barang. Pengertian produksi dalam arti luas, yaitu semua kegiatan manusia dalam rangka untuk menambah kegunaan barang/ jasa dalam memenuhi kebutuhan manusia.

 

b)      tujuan kegiatan produksi barang/ jasa adalah untuk memenuhi kebutuhannya yang sekaligus untuk mendapatkan keuntungan. Barang dan jasa yang diproduksi oleh produsen akan dikonsumsi oleh masyarakat dalam rangka untuk memenuhi segala kebutuhannya. Dan untuk produsen, barang yang diproduksinya melalui penggabungan beberapa faktor produksi bertujuan mencari keuntungan. Produsen medapatkan keuntugan berasal dari selisih antara penerimaan dari penjualan dengan biaya yang dikeluarkan dalam produksi barang/jasa tersebut.

2.      Faktor produksi

Kegiatan produksi memerlukan faktor produksi atau disebut juga sebagai sumber daya ekonomi dalam ranngka untuk menghasilkan suatu produk yang berupa barang/ jasa. Faktor produksi adalah merupakan segala sesuatu yang dipakai dalam rangka untuk menghasilkan barang/ jasa untuk menambah manfaat dari suatu barang/ jasa.

Macam macam faktor produksi terdiri dari

1). faktor produksi alam,

2). tenaga kerja,

3). modal dan

4). kewirausahaan.

Dari ke-4 faktor produksi itu bisa dikelompokkan menjadi 2 faktor produksi yaitu faktor produksi asli dan turunan.

Untuk faktor produksi asli terdiri dari faktor produksi alam dan juga tenaga kerja,

sedangkan faktor produksi turunan terdiri dari faktor produksi modal dan juga kewirausahaan.

 

·         Faktor produksi alam

Adalah merupakan segala sesuatu yang disediakan oleh alam baik secara langsung ataupun tidak langsung bisa dipakai manusia untuk memenuhi segala kebutuhan hidupnya untuk mencapai suatu kemakmuran.

Contoh faktor produksi alam yang dapat dinikmati langsung misalnya tanah, udara, air, dan juga sinar matahari. Sedangkan contoh faktor produksi alam yang harus melewati proes pengolahan lebih lanjut misalnya gas alam, berbagai macam barang tambang (timah, perak, aluminium, dll),  serta tenaga alam (PLTA dan PLTU).

 

·         Faktor produksi tenaga kerja

Tenaga kerja atau sumber daya manusia adalah merupakan segala kegiatan manusia baik berbentuk fisik ataupun rohani yang ditujukan untuk keperluan produksi. Faktor produksi ini sangat diperlukan untuk mengolah dan meningkatkan nilai (value) atau manfaat atas suatu benda. Dengan kemampuan sumber daya manusia ini, maka alam bisa dimanfaatkan sebaik-baiknya.

 

Berikut merupakan penggolongan tenaga kerja.

a). Tenaga kerja menurut sifatnya antara lain meliputi:

§     Tenaga kerja jasmani merupakan jenis tenaga kerja yang dalam menjalankan pekerjaannya memakai fisik atau jasmani untuk membantu proses produksi.

§     Tenaga kerja rohani merupakan tenaga kerja yang melakukan pekerjaannya dengan menggunakan pikiran dan perasaan. Sebagai contoh tenaga kerja rohani adalah pengarang dan juga psikolog.

b). Tenaga kerja menurut kedudukannya, dikelompokkan menjadi :

1). tenaga kerja dengan usaha sendiri dan

2). tenaga kerja yang bekerja pada orang lain.

 

c). Tenaga kerja berdasar hubungannya dengan proses produksi, dikelompokkan menjadi:

§    Tenaga kerja langsung merupakan tenaga kerja yang mempunyai hubungan langsung dengan proses produksi. Misalnya, mandor, operator mesin pabrik.

§    Tenaga kerja tidak langsung merupakan tenaga kerja yang tidak mempunyai hubungan langsung dengan proses produksi, namun ikut membantu kelancaran proses produksi. Sebagai contoh tenaga kerja tidak langsung adalah sekretaris, bagian administrasi.

§  Faktor produksi modal

Modal tidak hanya terbatas pada bentuk uang saja, namun dapat juga berbentuk mesin, gedung, tanah, dan lain-lain. Penggolongan modal dapat dikelompokan berdasarkan sumber, penggunaan

atau sifat, fungsi, dan berdasarkan bentuknya.

a). Modal berdasarkan sumbernya

§    Modal sendiri merupakan modal yang sumbernya adalah dari pemilik perusahaan yang bersangkutan. Contohnya modal saham.

§    Modal asing (modal pinjaman) merupakan modal yang sumbernya dari pinjaman atau berasal dari luar perusahaan. Contohnya modal dari kredit bank.

b). Modal berdasarkan penggunaan atau sifatnya

§    Modal lancar merupakan modal yang cuma sekali digunakan di dalam proses produksi. Sebagai contoh adalah bahan mentah, kertas, tinta, dan juga bahan bakar minyak.

§    Modal tetap merupakan modal yang dapat berulang kali bisa dipakai di dalam proses produksi. Sebagai contoh adalah mesin, peralatan, dan mobil, dll.

c). Modal berdasarkan fungsinya

§    Modal pribadi merupakan modal yang dimiliki oleh perorangan yang digunakan sebagai alat untuk memenuhi  kebutuhannya. Sebagai contoh adalah rumah yang disewakan dan hasil sewanya tersebut untuk pemilik rumag tersebut.

§    Modal masyarakat merupakan modal yang dipakai di dalam proses produksi untuk kepentingan masyarakat. Sebagai contoh adalah jembatan, jalan raya, gedung sekolah, air sungai, dan lain sebagainya.

d). Modal berdasarkan bentuknya

§     Modal nyata/ konkret merupakan modal yang bisa kita lihat dengan mata, yang dipakai dalam proses produksi, dan berbentuk barang dan uang. Sebagai contoh adalah peralatan kantor, pabrik, dan juga uang.

§     Modal tidak nyata/ abstrak merupakan modal yang tidak bisa dilihat dengan memakai mata dan dipakai dalam proses produksi. Sebagai contoh adalah keahlian memimpin (manajer), nama baik (good will), hak cipta, dsb.

 

§  Faktor produksi kewirausahaan

Faktor ini mempunyai peran merencanakan, mengorganisir, mengatur, mempekerjakan karyawan, memeriksa hasil kerja karyawan, menggabungkan faktor-faktor produksi lainnya misalnya alam (tanah), tenaga kerja, dan modal.

 

Peningkatan jumlah dan juga mutu hasil produksi mempunyai tujuan antara lain:

§     Supaya kebutuhan masyarakat bisa terpenuhi.

§     Produk yang bermutu bisa bersaing di pasar dalam negeri dan pasar luar negeri sehingga penghasilan meningkat.

§     Dapat membuka lapangan kerja yang baru, dengan demikian mampu mengurangi pengangguran.

§     Untuk pemasaran hasil produksi yang lebih luas.

Kemampuan kewirausahaan ini dibedakan menjadi 3 macam antara lain:

§     Kemampuan manajerial (managerial skills) adalah merupakan kemampuan yang dimiliki oleh pengusaha dalam rangka mengelola faktor-faktor produksi dengandasar ilmu dan juga pengalaman.

§     Kemampuan teknis (technological skill) adalah merupakan kemampuan dari pengusaha dalam pengggunaan teknik produksi yang tepat dan juga mendukung terciptanya efisiensi dan efektifitas.

§     Kemampuan organisasi (organizational skill) adalah merupakan kemampuan dari pengusaha dalam rangka unttuk mengorganisasikan semua kegiatan perusahaan baik internal maupun eksternal perusahaan.

 

Di bidang pertanian dalam rangka meningkatkan perluasan produktifitas dapat dilakukan dengan 2 macam cara yaitu intensifikasi dan ekstensifikasi.

§  Pengertian intensifikasi adalah cara meningkatkan kemampuan produksi dari faktor produksi yang telah ada, tanpa adanya tambahan unit produksi baru.

§  Sedangkan pengertian ekstensifikasi adalah perluasan produksi yang dilakukan dengan cara menambah unit produksi (lahan) yang baru.

 

 

C.    Kegiatan Distribusi


 

1.      Pengertian dan fungsi distribusi

Untuk menyampaikan barang/ jasa yang berasal dari produsen ke konsumen dengan cepat, menguntungkan, efisien (berhasil guna), dan juga efektif (berdaya guna), maka diperlukan kegiatan distribusi yang dilakukan oleh suatu lembaga yang dinamakan distributor. 

a) Pengertian distribusi adalah suatu kegiatan untuk menyampaikan, menyebarkan, atau menyalurkan barang/ jasa dari produsen ke tangan konsumen. Sedangkan orang/ lembaga yang melakukan kegiatan distribusi dinamakan distributor.

b) Berikut adalah fungsi kegiatan distribusi antara lain:

- Menyalurkan barang dan jasa dari produsen hingga ke tangan konsumen

- Memecahkan perbedaan tempat Perbedaan tempat antara produsen dan konsumen bisa menyebabkan perbedaan harga barang yang tinggi. Adapun perbedaan tempat dan hasil produksi diatasi dengan cara yaitu para pedagang membagi hasil produksinya secara merata dari tempat yang produksinya berlimpah ke tempat yang kekurangan produksi.

- Memecahkan perbedaan waktu Terdapat barang yang dihasilkan tidak secara bersamaan dengan waktu kebutuhannya, sebagai contoh adalah padi yang dipanen secara musiman, tetapi dibutuhkan secara terus-menerus oleh masyarakat. Di sini terdapat perbedaan waktu, hal ini diatasi oleh para pedagang dengan cara melakukan pembelian pada saat panen, lalu disimpannya. Pada saat diperlukan oleh konsumen baru dijual kembali sehingga kebutuhan dari masyarakat bisa tetap terjaga. Ini artinya para pedagang telah membantu kelancaran dari arus barang sehingga harganya normal.

- Seleksi dan kombinasi barang Kebutuhan dari konsumen banyak ragamnya, maka bagi pedagang harus bisa menyediakan beberapa macam barang/ jasa supaya sesuai dengan apa yang dibutuhkan oleh konsumen. Pedagang mengatasi perbedaan tersebut dengan cara menyediakan beraneka macam barang/ jasa dalam jumlah dan jua mutu yang sesuai dengen yang diinginkan oleh para konsumen sesuai dengan daya belinya masin-masing.

2.      Cara distribusi dan tugas distributor

Adapun distribusi memiliki tujuan untuk menyalurkan barang dengan cepat dari produsen ke tangan konsumen. Penyaluran barang bisa dilakukan dengan 2 cara berikut ini.

1). Distribusi langsung

Adalah penyaluran hasil produksi dari produsen langsung dijual/ disalurkan ke tangan konsumen. Berikut adalah contoh kegiatan distribusi dalam kehidupan sehari hari untuk distribusi langsung : petani sayur atau petani buah-buahan yang secara langsung menjual hasil produksinya ke tangan konsumen (masyarakat) tanpa melalui perantara. Berikut ilustrasi distribusi secara langsung. Produsen ---> Konsumen/ pemakai

2). Distribusi tidak langsung

Adalah  penyaluran dengan memakai bantuan beberapa perantara, seperti pedagang besar, agen, dan juga pedagang eceran, lalu ke konsumen. Berikut contoh kegiatan distribusi barang secara tidak langsung : pabrik handphone yang menghasilkan handphone tidak menjualnya secara langsung ke konsumen, namun melalui agen/ toko-toko handphone lalu ke konsumen.


Berikut ilustrasi distribusi secara tidak langsung.


Distributor sebagai pelaku fungsi distribusi, mempunyai tugas-tugas sebagai berikut.

1.   Menjual. Penjualan barang/ jasa ke tangan konsumen.

2.   Membeli. Pembelian hasil produksi barang/ jasa dari produsen.

3.   Menyimpan. Penyimpanan barang-barang ke gudang hingga batas waktu barang tersebut diperlukan.

4.   Mengangkut. Pengangkutan barang dari produsen ke konsumen yang memerlukannya.

5.   Pembelanjaan. Kegiatan yang menyangkut permodalan, pembayaran upah pegawai (buruh), dan juga biaya pembelian barang.

6.   Promosi. Suatu cara memperkenalkan suatu barang yang diperdagangkan, baik yang berhubungan dengan harga ataupun berhubungan dengan mutu kepada konsumen.

7.   Informasi. Pemberian penjelasan tentang perkiraan dari harga dan pemasaran barang pada sauatu saat tertentu dari pimpinan kepada pelaksana.

8.   Standardisasi. Melakukan penetapan ukuran dari barang-barang untuk memudahkan bagi konsumen dalam menetapkan pilihan.

 

Faktor-faktor yang mempengaruhi distribusi barang/ jasa dari produsen ke tangan konsumen.

1.   Faktor pasar. Semakin banyaknya pasar yang disediakan untuk penjualan barang, maka semakin besar pula peranan dari distribusi.

2.   Faktor barang. Barang yang akan dihasilkan (diproduksi) perlu diketahui seberapa besar

3.   kebutuhan konsumen, tingkat penerimaan konsumen dan seberapa cepat dan aman barang bisa disalurkan.

4.   Faktor perusahaan. Menuntut produsen untuk mengetahui apa keinginan dari konsumen, kapan saat dibutuhkan.

5.   Faktor kebiasaan dalam membeli. Pada saat membeli apakah distributor dapat menjamin keamanan dan juga keutuhan dari barang.

3.      Lembaga distribusi

Barang yang dihasilkan oleh produsen agar dapat meningkat kegunaannya untuk pemakainya, maka fungsi atau peranan dari distributor sangat diperlukan. Berikut ini adalah pihak-pihak/ lembaga distribusi antara lain:

a)      Agen
Merupakan pedagang atau lembaga distribusi yang membeli dan menjual barang atas nama pihak lain ataupun lembaga yang menyuruhnya.

b)      Pedagang besar (grosir)
Merupakan pedagang yang usahanya adalah membeli barang dalam jumlah yang besar lalu menjualnya lagi kepada pedagang kecil (pengecer), toko, warung, dan juga para pedagang kaki lima.

c)      Pedagang eceran
Merupakan pedagang yang membeli barang dari pedagang besar (grosir) lalu menjualnya langsung ke konsumen akhir. Sebagai contoh adalah pasar swalayan, toko-toko kecil, dan juga warung.

d)     Makelar
Pengertian makelar adalah orang atau lembaga distributor yang melakukan kegiatan jual beli barang yang bertindak atas nama pihak lain atau atas nama yang menyuruhnya, tidak atas nama dirinya sendiri. Para makelar akan bertanggung jawab atas tindakan dan kegiatan jual beli barang yang dilakukannyatersebut.

e)      Komisioner
Merupakan orang atau badan yang melakukan kegiatan jual beli barang yang bertindak atas namanya sendiri, meskipun barang itu milik orang lain.

f)       Importir
Pengertian importir adalah pedagang yang membeli atau mendatangkan barang dari luar negeri yang kemudian menjualnya di dalam negeri

g)      Eksportir
Adalah merupakan pedagang yang membeli barang di dalam negeri kemudian menjual barangnya ke luar negeri.

 

D.    Kegiatan Konsumsi


 

1.      Pengertian Konsumsi

Definisi/ pengertian konsumsi adalah suatu kegiatan manusia memakai, atau menggunakan, atau mengurangi, atau menghabiskan nilai guna suatu barang/ jasa dalam rangka untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Pada waktu barang/ jasa dipakai untuk memenuhi kebutuhan, maka nilai gunanya akan menjadi berkurang dan pada akhirnya akan menjadi habis. 

Contoh konsumsi adalah: pemakaian tas sekolah. Nilai guna dari tas sebagai alat untuk membawa buku dan perlengkapan sekolah lainnya dikatakan habis jika tas tersebut telah rusak dan tidak bisa dipakai lagi. Tujuan konsumsi adalah untuk memenuhi semua kebutuhan hidup manusia, sehingga akan dicapai kehidupan yang makmur dan sejahtera. Kondisi makmur dan juga sejahtera merupakan hal yang diimpikan oleh setiap orang. Adapun sifat dari konsumsi barang

bisa bersifat langsung atau bersifat tidak langsung. Pada konsumsi secara langsung pada umumnya adalah untuk barang yang sekali habis pakai, sebagai contoh adalah makanan, minuman, dan juga sejenisnya. Sedangkan untuk yang secara tidak langsung adalah umumnya untuk barang modal atau barang yang bisa untuk dipakai berulang kali, misalnya barang adalah mesin jahit, mobil, perabot rumah tangga, dan lain lain.

Adapun ciri-ciri benda konsumsi antara lain:

Diperlukan pengorbanan. Sebagai contoh adalah teman-teman makan perlu adanya uang.

Benda tersebut ditujukan dalam rangka untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Sebahgai contoh adalah makan ditujukan untuk bisa bertahan hidup.

Manfaat, nilai ataupun volume dari benda-benda yang dipakai akan habis sekaligus atau bertahap.

2.      Faktor yang Mempengaruhi Konsumsi

Di bawah ini faktor yang mempengaruhi pola konsumsi antara lain: pendapatan, harga diri terhadap lingkungan, ketamakan dan kesombongan, harapan pendapatan yang tinggi di waktu yang akan datang, tingkat pendidikan, tempat tinggal, umur dan jenis kelamin.

a)      Pendapatan

Pendapatan adalah merupakan faktor utama yang mempengaruhi pada perbedaan tingkat konsumsi di masyarakat. Besar dan kecilnya pendapatan suatu masyarakat memiliki pengaruh kepada perilaku konsumsi masyarakat tersebut. Apabila semakin besar pendapatan dari seseorang, maka akan semakin besar juga kecenderungannya untuk melakukan kegiatan konsumsi barang/ jasa. Begitu pula sebaliknya, semakin kecil pendapatan dari seseorang maka akan semakin kecil juga kecenderungan di tingkat konsumsinya.

b)      Harga diri terhadap lingkungan

Hal ini dilakukan supaya harga dirinya tidak jatuh di masyarakat supaya dianggap mampu membeli suatu barang/ jasa. Karena seseorang terkadang akan merasa malu jika ia tidak memiliki barang yang dimiliki oleh orang lain sehingga akan mendorongnya untuk membeli barang yang sama bahkan bisa dengan harga yang lebih mahal.

c)      Ketamakan dan kesombongan

Seseorang yang bertingkah laku akan menimbulkan sustu keinginan untuk membeli barang yang belum ia dimiliki. Orang tersebut memiliki anggapan bahwa jika mempunyai barang yang belum dimiliki oleh orang lain, maka dirinya merasa lebih dari yang lain.

d)      Harapan pendapatan tinggi di masa yang akan datang

Hal ini berkaitan dengan hutang. Oleh karena adanya harapan terhadap kenaikan pendapatan, maka seseorang akan berusaha untuk mencari pinjaman dalam rangka berbelanja, sehingga konsumsinya akan meningkat.

e)      Tingkat pendidikan

Biasanya orang yang memiliki pendidikan yang tinggi maka konsumsinya akan lebih besar jika dibandingkan dengan orang yang memiliki pendidikan yang rendah.Sebagai contoh adalah seorang siswa SMP berbeda tingkat konsumsinya jika dibandingkan dengan seorang mahasiswa.

f)        Tempat tinggal

Sebagai contoh adalah di masyarakat desa akan memiliki tingkat konsumsi yang lebih rendah jika dibandingkan dengan mereka yang tinggal di daerah perotaan. Contoh lainnya adalah seseorang yang tinggal didaerah dingin akan berbeda konsumsinya dengan daerah yang beriklim panas.

g)      Umur dan jenis kelamin

Umur juga termasuk faktor yang mempengaruhi pola konsumsi seseorang/ masyarakat. Orang tua akan berbeda konsumsi jika dibandingan dengan anak-anak. Begitu juga untuk jenis kelamin, laki-laki akan berbeda konsumsinya jika dibandingkan dengan seorang perempuan.

Seperti yang sudah dikatakan bahwa tujuan konsumsi barang/ jasa adalah untuk memperoleh kepuasan yang maksimum dan memenuhi kebutuhan.

3.      Pelaku kegiatan konsumsi

Jika ada pertanyaan misalnya sebutkan pelaku kegiatan konsumsi ? dapat kita jawab bahwa masyarakat yang melakukan kegiatan konsumsi dikelompokkan menjadi 3 golongan antara lain 1). rumah tangga keluarga,

2). rumah tangga perusahaan, dan

3). rumah tangga pemerintah. Berikut ini akan kita bahas singkat mengenai pelaku kegiatan konsumsi tersebut.

1). Rumah tangga keluarga

Pada rumah tangga keluarga pada umumnya terdiri dari ayah, ibu, dan juga anak. Untuk asing-masing nggota keluarga memiliki kebutuhan hidup yang mungkin sama atau bisa juga berbeda. Maksud dari kebutuhan yang sama tersebut adlah merupakan kebutuhan yang sama-sama dirasakan kebutuhannya oleh seluruh anggota keluarga, sebagai contohnya adalah kebutuhan makanan, minuman, pakaian, dan lain-lain. Untuk yang berbeda kebutuhannya misalnya kebutuhan orang tua yang bekerja akan berbeda kebutuhannya dengan anaknya yang masih sekolah.

Supaya kebutuhan rumah tangga bisa terpenuhi sesuai dengan besarnya endapatan yang dihasikan maka perlu memperhatikan hal-hal berikut ini.

§ Menyusun anggaran belanja rumah tangga 

§ Membuat catatan atas penerimaan dan atas pengeluaran

§ Pembagian secara bijaksana atas semua kebutuhan

§ Berusaha menabung

2). Rumah tangga perusahaan

Perusahaan adalah merupakan salah satu penyedia dari barang/ jasa yang dibutuhkan oleh konsumen, sehingga perusahaan melakukan kegiatan produksi.

Berikut  ini merupakan contoh kegiatan konsumsi yang dilakukan perusahaan : Pada perusahaan tekstil maka akan melakukan pembelian bahan baku yang berupa kapas, membayar gaji pegawai, pemakaian peralatan yang menunjang proses produksi.

3). Rumah tangga pemerintah

Pemerintah dalam rangka menjalankan pemerintahan akan berusaha semaksimal mungkin untuk memenuhi kebutuhan masyarakatnya. Hal yang disediakan oleh pemerintah adalah dengan menyediakan sarana dan prasarana masyarakat, seperti membuat jalan raya, menyediakan angkutan umum, dan lain-lain. Kegiatan konsumsi yang dilakukan pemerintah, misalnya saja belanja negara dalam rangka untuk pembangunan dan proyek negara.

4.      Aspek positif dan aspek negatif perilaku konsumtif

Terdapat 2 macam sisi dari perilaku konsumtif yaitu aspek positif dan aspek negatif. Dilihat dari namannya saja bahwa aspek positif dari perilaku konsumtif adalah merupakan sisi baik dari perilaku konsumtif. Adapun aspek positif konsumsi barang/ jasa memiliki tujuan yaitu untuk memenuhi kebutuhan hidupnya dan juga sekaligus untuk meningkatkan kemakmuran ataupun kesejahteraan. Jika barang/ jasa hanya untuk memenuhi kebutuhannya saja, tetapi tidak bisa untuk meningkatkan kemakmuran/ kesejahteraan maka belum dapat disebut memiliki aspek positif. Sebagai contoh adaah seseorang yang mengonsumsi minuman yang sehat selain bisa megobati rasa hausnya juga membuat tubuhnya menjadi sehat. Sedangkan aspek negatif dari perilaku konsumtif merupakan kebalikan dari yang positif yaitu merupakan sisi buruk dari perilaku konsumtif. Sebagai contohnya adlah orang yang mengonsumsi miras akan mengobati rasa hausnya namun akan merusak kesehatannya. Tips yang perlu diperhatikan pada saat akan melakukan konsumsi adalah kemampuan dan daya beli, kesesuaian dengan tempat, adat istiadat, agama dan juga budaya yang ada dimasyarakat. Apabila barang/ jasa yang akan dikonsumsi dpat kita beli tetapi tidak sesuai dengan adat, maka sebaiknya dihindari saja.