Selasa, 30 Januari 2018

Masyarakat Madani



MASYARAKAT MADHANI :

Pengertian masyarakat madhani :
Thomas Paine, tokoh perjuangan kemerdekaan Amerika Serikat, mendefinisikan masyarakat madani sebagai wadah bagi masyarakat untuk mengembangkan kepribadiannya secara bebas dan tanpa paksaan.
Masyarakat madani merupakan cerminan dari kehidupan masyarakat yang saling bekerja sama dalam membangun hubungan sosial dan solidaritas masyarakat yang didasarkan pada integrasi sosial.
Masyarakat madani adalah masyarakat yang menjunjung tinggi nilai-nilai demokrasi  dan menghargai hak asasi dan tanggung jawab manusia.

Ciri-Ciri Masyarakat Madani

1.      Adanya Nilai dan Norma Sosial

Masyarakat madani mengakui adanya hak dan kebebasan individu yang dibuktikan dengan perwujudan nilai dan norma sosial dalam kehidupan bermasyarakat. Masyarakat madani hidup berdasarkan aturan hukum dan konvensi yang berlaku, serta ketaatan pada Tuhan Yang Maha Esa.

2.      Memiliki Peradaban yang Tinggi

Sesuai dengan namanya, masyarakat madani memiliki peradaban yang tinggi. Peradaban tersebut dapat dibuktikan dengan majunya teknologi dan ilmu pengetahuan saat ini. Di samping itu, peradaban dalam kehidupan masyarakat pun dapat ditunjukkan melalui adab dan tata krama terhadap sesama manusia yang aturannya didapatkan dari norma sosial dan norma keagamaan.

3.      Adanya Ruang Publik yang Bebas

Masyarakat madani juga berhubungan erat dengan implementasi prinsip-prinsip demokrasi, dan salah satu tanda demokrasi adalah adanya ruang publik yang memungkinkan masyarakat untuk mengutarakan opininya.
Kebebasan setiap warga negara untuk menyuarakan pendapatnya dilindungi oleh undang-undang yang berlaku. Namun, adanya ruang publik harus dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya. Jangan sampai timbul perpecahan akibat penggunaan hak berpendapat yang melampaui batas.

4.      Adanya Supremasi Hukum

Supremasi hukum dapat diartikan sebagai kekuasaan tertinggi dalam hukum. Artinya, keadilan dapat tercapai apabila hukum ditempatkan pada posisi tertinggi dalam penyelenggaraan pemerintahan, dan bertindak secara netral tanpa memandang kepentingan golongan tertentu.

5.      Adanya Partisipasi Sosial

Partisipasi sosial dalam masyarakat merupakan salah satu tanda terwujudnya karakteristik masyarakat madani yang menjunjung tinggi asas gotong royong demi tercapainya kepentingan bersama. Tentunya, agar tujuan masyarakat dapat dicapai, perlu adanya keselarasan antara hak dan kewajiban.

Karakteristik Masyarakat Madani


Bahmueller berpendapat bahwa masyarakat madani memiliki karakteristik sebagai berikut:
  1. Individu dan kelompok terintegrasi melalui kontak dan interaksi sosial.
  2. Adanya sistem kekuasaan alternatif yang mengakomodasi kepentingan-kepentingan yang mendominasi masyarakat.
  3. Adanya program-program pembangunan yang dirancang oleh pemerintah yang diselaraskan dengan program-program pembangunan berbasis masyarakat.
  4. Kepentingan-kepentingan individu dan negara dapat dijembatani oleh organisasi yang menampung masukan terhadap keputusan pemerintah.
  5. Kreativitas masyarakat berkembang meskipun pada mulanya terhambat akibat kekuasaan rezim totaliter.
  6. Tumbuhnya kesetiaan dan kepercayaan yang membuat individu-individu mengakui keterkaitannya dengan orang lain serta tidak mementingkan diri sendiri.
  7. Kebebasan masyarakat dinaungi oleh lembaga-lembaga sosial yang mampu menampung beragam perspektif.

Contoh Masyarakat Madani
Melalui karakteristik dan ciri masyarakat madani yang telah dijelaskan di atas, dapat disimpulkan bahwa masyarakat madani adalah orang-orang yang dapat menunjukan sikap saling menghargai antar sesama manusia, dapat mematuhi ajaran agama yang dianut, serta dapat menghargai agama lainnya.
Apakah di Indonesia sudah cukup banyak orang seperti itu?
Di Indonesia saya rasa sudah cukup banyak orang yang sadar akan kepentingan untuk menjadi masyarakat madani. Hal ini dapat dibuktikan dengan munculnya para pemimpin baru yang bijaksana dan peduli dengan kondisi masyarakat Indonesia, serta semakin berkurangnya kejahatan yang terjadi di Indonesia.
Jika Anda bertemu dengan seseorang yang dapat menjaga tutur katanya, berpenampilan sopan, dan dapat menghargai pendapat serta perbedaan orang lain; maka ia layak untuk dijadikan sebagai contoh masyarakat madani.

Masyarakat Madani di Indonesia

Cikal bakal masyarakat madani di Indonesia telah muncul bahkan sebelum kemerdekaan. Hal tersebut ditandai dengan tumbuh suburnya organisasi politik dan keagamaan seperti Sareket Islam, Muhammadiyah, dan lain sebagainya, yang menyuarakan nasionalisme dan penegakkan hak asasi manusia pada masyarakat.
Jika ingin membaca lebih lanjut mengenai hak asasi manusia, Anda dapat membaca artikel berikut ini:
  1. Pengertian dan Sejarah Hak Asasi Manusia di Indonesia
  2. Pelanggaran HAM di Indonesia – Contoh, Pengertian, Penyebab, Bentuk
Selain adanya partisipasi di bidang sosial dan politik, masyarakat madani di Indonesia juga tercermin dalam keberagaman masyarakat Indonesia yang terdiri dari bermacam-macam suku bangsa, ras, dan agama.
Keberagaman tersebut memunculkan kemajemukan bangsa Indonesia serta toleransi yang diharapkan mampu mencegah timbulmya konflik-konflik berbau SARA.
Sebagai bangsa majemuk, konsep masyarakat madani merupakan pilihan tepat untuk mewujudkan integrasi sosial.
Terciptanya masyarakat yang menjunjung tinggi adab dan nilai-nilai kemanusiaan merupakan cita-cita semua bangsa. Supaya cita-cita tersebut dapat tercapai, tentunya harus ada kerja keras dari setiap komponen masyarakat. Hal itulah yang masih menjadi tantangan bagi bangsa kita untuk mewujudkan masyarakat madani.
Beberapa tantangan dalam mewujudkan masyarakat madani yang ideal di antaranya adalah:
  1. Masih kurangnya kesadaran masyarakat terhadap aturan hukum.
  2. Perilaku korupsi masih tumbuh subur di Indonesia.
  3. Kualitas sumber daya masih yang masih tergolong rendah.
  4. Masih banyaknya masyarakat yang apatis terhadap isu-isu yang menyangkut kehidupan berbangsa dan bernegara.
Tantangan-tantangan tersebut perlu diatasi oleh segenap masyarakat Indonesia sebagai pemeran utama dalam menentukan kemajuan bangsa.
Langkah pertama untuk mengatasinya adalah dengan menyadari bahwa peran sekecil apapun yang kita mainkan dalam kehidupan ini berpengaruh besar bagi perkembangan bangsa kita di masa yang akan datang. Dengan menyadari peranan masing-masing, diharapkan seluruh masyarakat Indonesia dapat turut aktif dalam mewujudkan masyarakat madani yang menjunjung tinggi adab dan nilai-nilai hukum yang berlaku di Indonesia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar