Selasa, 01 September 2020

KERAGAMAN ETNIK DAN BUDAYA INDONESIA

 

KERAGAMAN ETNIK DAN BUDAYA INDONESIA

 

hendrotanoyo



Indonesia dikenal sebagai negara yang masyarakatnya majemuk. Hal ini sesuai semboyan “Bhinneka tunggal ika” yang berarti meskipun berbeda-beda, tetapi tetap satu juga. Kemajemukan masyarakat Indonesia terdiri atas keragaman suku bangsa, agama, ras, dan bahasa. Adat istiadat, kekerabatan, kesenian, bahasa, dan bentuk fisik yang dimiliki oleh suku-suku bangsa yang ada di Indonesia berbeda-beda, namun mereka hidup rukun dan damai. Selain perbedaan tersebut, masyarakat Indonesia juga memiliki persamaan, yaitu hukum, hak milik tanah, persekutuan, dan kehidupan sosial yang berasaskan kekeluargaan.

 

Suku bangsa adalah golongan manusia yang dilibatkan oleh kesadaran dan identitas akan kesatuan kebudayaan. Orang-orang yang termasuk golongan manusia ini memiliki masing-masing dalam suku bangsa tia daerah yang memiliki kesadaran dan identitas terrhadap suku bangsanya. Misalnya tiap daerah memiliki bahasa dan kesenian daerah masing-masing, seperti bahasa Sunda, Jawa, Padang, dan Batak. Suku-suku bangsa yang ada di Indonesia merupakan hasil peninggalan nenek moyang bangsa Indonesia. Perbedaan suku bangsa di setiap daerah dapat dilihat dari warna kulit, bahasa daerah (sunda, jawa, madura, dan batak), adat istiadat (pakaian adat, upacara perkawinan, upacara kematian), kesenian daerah (tari janger, tari jaiong tari kecak, tari saman dan lainnya), kekerabatan (keturunan menurut garis ayah dan keturunan menurut garis ibu),

 

Sebagai bangsa Indonesia yang memiliki keragaman suku bangsa, tentu saja mudah dalam kehiduan sosialnya. Berbagai masalah pasti akan timbul, maka dari itu untuk menjaga persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia agar tetap utuh diperlukan sebuah baru yang akan menuntun rakyat Indonesia dalam kehiduan yang baik dan sejahtera. Pedoman bangsa Indonesia adalah Pancasila. Pancasila berisi aturan-aturan yang mengatur masyarakat dalam persamaan tingkah laku dan hukum.

Oleh karena itu, masyarakat memiliki patokan untuk menjalankan kewajibannya dalam kehidupan bermasyarakat maupun bernegara. Masyarakat juga akan menghormati dan menghormati keragaman suku bangasa dalam kehidupan sehari-hari, seperti terciptanya dalam bermasyarakat saling tolong-menolong, gotong royong, penyelesaiaan masalah melalui musyawarah, dan mengutamakan kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi dan golongan.

 

Selain keragaman suku bangsa, masyarakat Indonesia terdiri dari keragaman kebudayaan. Kebudayaan adalah hasil cita, rasa, dan karya manusia dalam suatu masyarakat dan diteruskan dari generasi ke generasi lain melalui belajar. Kebudayaan terdiri dari kebiasaan, uacara adat, bahasa, alat-alat, mata pencaharian, ilmu pengetahuan, dan teknologi. Tiap daerah memiliki corak dan budaya masing-masing yang memiliki ciri khasnya. Contohnya adalah pemakaman daerah Toraja, mayat tidak dikubur dalam tanah, misalnya dalam goa. Di daerah Bali mayat dibakar (ngaben).

 

Kebudayaan daerah adalah kebudayaan yang tumbuh dan berkembang dalam masyarakat suatu daerah. Pada umumnya, budaya daerah merupakan budaya asli dan telah lama ada serta diwariskan turun-temurun kepada generasi berikutnya. Budaya daerah harus tetap dijaga dan dilestarikan oleh daerahnya masing-masing agar tidak punah dan tercampur oleh budaya lain yang dapat merusak budaya tersebut.

 

Keanekaragaman suku bangsa dan jangan dijadikan sebagai keanekaragaman, tetapi budayanya dijadikan sebagai kekayaan bangsa Indonesia. Kita selaku bangsa Indonesia mempunyai kewajiban untuk selalu melestarikan dan menjaga suku bangsa dan budaya yang beragam tersebut. Disamping itu, dengan mempelajari keanekaragaman suku bangsa dan budaya tersebut, wawasan kita akan bertambah sehingga kita tidak akan menjadi bangsa yang kerdil. Kita akan menjadi bangsa yang mau dan mamu menghargai kekayaan yang kita miliki, yaitu berupa keanekaragaman suku bangsa dan budaya tersebut.

Suku-suku bangsa yang tersebar di Indonesia merupakan warisan sejarah bangsa, persebaran suku bangsa dipengaruhi oleh factor geografis, perdagangan laut, dan kedatangan para penjajah di Indonesia.

perbedaan suku bangsa satu dengan suku bangsa yang lain di suatu daerah dapat terlihat dari ciri-ciri berikut ini :

1.      Tipe fisik, seperti warna kulit, rambut, dan lain-lain.

2.      Bahasa yang dipergunakan, misalnya Bahasa Batak, Bahasa Jawa, Bahasa Madura, dan lain-lain. Adat istiadat, misalnya pakaian adat, upacara perkawinan, dan upacara kematian. Kesenian daerah, misalnya Tari Janger, Tari Serimpi, Tari Cakalele, dan Tari Saudati

    Kekerabatan, misalnya patrilineal(sistem keturunan menurut garis ayah) dan matrilineal(sistem keturunan menurut garis ibu).

4.      Batasan fisik lingkungan, misalnya Badui dalam dan Badui luar.

 Jumlah suku bangsa di Indonesia ratusan jumlahnya. Di bawah ini tabel persebaran suku bangsa:

1.      Nanggroe Aceh Darussalam : Aceh , Alas , Gayo , Kluet , Simelu , Singkil , Tamiang ,Ulu

2.      Sumatera Utara : Karo , Nias , Simalungun , Mandailing , Dairi , Toba , Melayu , PakPak , maya-maya

3.      Sumatera Barat : Minangkabau , Mentawai , Melayu , guci, jambak

4.      Riau : Melayu , Siak , Rokan , Kampar , Kuantum Akit , Talang Manuk , Bonai , Sakai , Anak Dalam , Hutan , Laut .

5.      Kepulauan Riau : Melayu, laut

6.      Bangka Belitung : Melayu

7.      Jambi : Batin , Kerinci , Penghulu , Pewdah , Melayu , Kubu , Bajau .

8.      Sumatera Selatan : Palembang , Melayu , Ogan , Pasemah , Komering , Ranau Kisam , Kubu , Rawas , Rejang , Lematang , Koto, Agam

9.      Bengkulu : Melayu , Rejang , Lebong , Enggano , Sekah , Serawai, Pekal, Kaur, Lembak

10.  Lampung : Lampung , Melayu , Semendo , Pasemah , Rawas , Pubian, Sungkai, Sepucih\

11.  DKI Jakarta : Betawi

12.  Banten : Banten

13.  Jawa Barat : Sunda , Badui

14.  Jawa Tengah : Jawa , Karimun , Samin, Kangean

15.  D.I.Yogyakarta : Jawa

16.  Jawa Timur : Jawa , Madura , Tengger, Asing

17.  Bali : Bali , Jawa , Madura

18.  NTB : Bali , Sasak , Bima , Sumbawa, Mbojo, Dompu, Tarlawi, Lombok

19.  NTT : Alor , Solor , Rote , Sawu , Sumba , Flores , Belu, Bima

20.  Kalimantan Barat : Melayu , Dayak(Iban Embaluh , Punan , Kayan , Kantuk , Embaloh , Bugan ,Bukat), Manyuke

21.  Kalimantan Tengah : Melayu , Dayak(Medang , Basap , Tunjung , Bahau , Kenyah , Penihing , Benuaq) , Banjar , Kutai, Ngaju, Lawangan, Maayan, Murut, Kapuas

22.  Kalimantan Timur : Melayu , Dayak(Bukupai , Lawangan , Dusun, Ngaju , Maayan)

23.  Kalimantan Selatan : Melayu , Banjar , Dayak, Aba

24.  Sulawesi Selatan : Bugis , Makasar , Toraja , Mandar

25.  Sulawesi Tenggara : Muna , Buton ,Totaja , Tolaki , Kabaena , Moronehe , Kulisusu , Wolio

26.  SulawesiTengah : Kaili , Tomini , Toli-Toli ,Buol , Kulawi , Balantak , Banggai ,Lore

27.  Sulawesi Utara : Bolaang-Mongondow ,Minahasa , Sangir , Talaud , Siau , Bantik

28.  Gorontalo : Gorontalo

29.  Maluku : Ambon, Kei , Tanimbar , Seram , Saparua, Aru, Kisar

30.  Maluku Utara : Ternate, Morotai, Sula, taliabu, Bacan, Galela

31.  Papua Barat : Waigeo, Misool, Salawati, Bintuni, Bacanca

32.  Papua Tengah : Yapen, Biak, Mamika, Numfoor

33.  Papua Timur : Sentani, Asmat, Dani, Senggi

     

     Sikap Menghormati Keragaman Suku Bangsa Bhinneka Tunggal Ika merupakan semboyan bangsa kita yang mengungkapkan persatuan dan kesatuan yang berasal dari keanekaragaman. Walaupun kita terdiri atas berbagai suku yang beranekaragam budaya daerah, namun kita tetap satu bangsa Indonesia, memiliki bahasa dan tanah air yang sama, yaitu bahasa Indonesia dan tanah air Indonesia.

Begitu juga bendera kebangsaan merah putih sebagai lambang identitas bangsa dan kita bersatu padu di bawah falsafah dan dasar negara Pancasila.

Kita sebagai bangsa Indonesia harus bersatu padu agar manjadi satu kesatuan yang bulat dan utuh.

Untuk dapat bersatu kita harus memiliki pedoman yang dapat menyeragamkan pandangan kita dan tingkah laku kita dalam kehidupan sehari-hari.

 

Dengan demikian, akan terjadi persamaan langkah dan tingkah laku bangsa Indonesia. Pedoman tersebut adalah Pancasila, kita harus dapat meningkatkan rasa persaudaraan dengan berbagai suku bangsa di Indonesia.

Membiasakan bersahabat dan saling membantu dengan sesama warga yang ada di lingkungan kita, seperti gotong royong akan dapat memudahkan tercapainya persatuan dan kesatuan bangsa.

 

Bangsa Indonesia harus merasa satu, senasib sepenanggungan, sebangsa, dan sehati dalam kekuatan wilayah nasional dengan segala isi dan kekayaannya merupakan satu kesatuan wilayah.

Dalam mengembangkan sikap menghormati terhadap keragaman suku bangsa, dapat terlihat dari sifat dan siksp dalam kehidupan sehari-hari. Diantaranya adalah sebagai berikut :

1.      kehidupan bermasyarakat tercipta kerukunan seperti halnya dalam sebuah keluarga.

2.      antara warga masyarakat terdapat semangat tolong menolong, kerjasama untuk menyelesaikan suatu masalah, dan kerjasama dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.

3.      dalam menyelesaikan urusan bersama selalu diusahakan dengan melalui musyawarah.

4.      terdapat kesadaran dan sikap yang mengutamakan kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi dan golongan.

5.      Sikap dan keadaan seperti tersebut di atas harus dijunjung tinggi serta dilestarikan.

 

Untuk lebih memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa, kita dapat melaksanakan pertukaran kesenian daerah dari seluruh pelosok tanah air. Dengan adanya kegiatan pertukaran kesenian daerah tersebut dan memberikan manfaat bagi bangsa Indonesia, antara lain:

1.      dapat saling pengertiaan antar suku bangsa

2.      dapat lebih mudah mencapai persatuan dan kesatuan

3.      dapat mengurangi prasangka antar suku

4.      dapat menimbulkan rasa kecintaan terhadap tanah air dan bangsa

5.      Keanekaragaman Budaya di Indonesia

6.      Masyarakat Indonesia terdiri atas bermacam-macam suku bangsa.

 

Di Indonesia terdapat kurang lebih 300 suku bangsa. Setiap suku bangsa hidup dalam kelompok masyarakat yang mempunyai kebudayaan berbeda-beda satu sama lain.

 

1. Keanekaragaman Budaya yang Terdapat di Indonesia

Bangsa Indonesia mempunyai keanekaragaman budaya. Tiap daerah atau masyarakat mempunyai corak dan budaya masing-masing yang memperlihatkan ciri khasnya. Hal ini bisa kita lihat dari berbagai bentuk kegiatan sehari-hari, misalnya upacara ritual, pakaian adat, bentuk rumah, kesenian, bahasa, dan tradisi lainnya.

Contohnya adalah pemakaman daerah Toraja, mayat tidak dikubur dalam tanah tetapi diletakkan dalam goa. Di daerah Bali, mayat dibakar(ngaben).

Kebudayaan dapat diartikan sebagai hasil cita, rasa, dan karya manusia dalam suatu masyarakat dan diteruskan dari generasi ke generasi melalui belajar. Jika kita telusuri, kebudayaan itu meliputi adat kebiasaan, upacara ritual, bahasa, kesenian, alat-alat, mata pencaharian, ilmu pengetahuan, dan teknologi. Dalam arti sempit kebudayaan diartikan sebagai kesenian atau adat istiadat saja

Kebudayaan daerah adalah kebudayaan yang tumbuh dan berkembang dalam masyarakat suatu daerah. Pada umumnya, kebudayaan daerah merupakan budaya asli dan telah lama ada serta diwariskan turun-temurun kepada generasi berikutnya.

Kebudayaan kita sekarang ini merupakan hasil pertumbuhan dan perkembangan kebudayaan masa lampau. Keanekaragaman budaya bangsa Indonesia timbul karena akibat sebagai berikut.

a. Kondisi Geografis

Indonesia merupakan negara kesatuan yang memiliki beribu-ribu pulau yang dipisahkan oleh selat dan laut. Ini merupakan kondisi lingkungan geografis Indonesia. Lingkungan geografis semacam itu menjadi sumber adanya keanekaragaman kebudayaan Indonesia. Kondisi geografis yang demikian menimbulkan perbedaan dalam kehidupan masyarakat. Salah satunya adalah mata pencaharian penduduk. Jenis-jenis pekerjaan yang ada juga menyebabkan beranekaragamnya peralatan yang diciptakannya, misalnya bentuk rumah dan bentuk pakaian. Akhirnya sampai pada bentuk kesenian yang ada di masing-masing daerah berbeda.

 

b. Kemajemukan Suku Bangsa

Seperti yang telah diuraikan di atas, bahwa suku bangsa adalah suatu golongan manusia yang terikat oleh kesadaran dan identitas akan kesatuan kebudayaan. Identitas seringkali dikuatkan kesatuan bahasa. Oleh karena itu, kesatuan kebudayaan bukan suatu hal yang ditentukan oleh orang luar, melainkan oleh warga yang bersangkutan itu sendiri.

 Suku-suku yang ada di Indonesia antara lain :

Gayo di Aceh, Dayak di Kalimantan, dan Asmat di Papua.

Untuk mengetahui kebudayaan daerah Indonesia dapat dilihat dari ciri-ciri tiap budaya daerah. Ciri khas kebudayaan daerah terdiri atas bahasa, adat istiadat, sisem kekerabatan, kesenian daerah dan ciri badaniah(fisik) leh karena itu, kesatuan kebudayaan bukan suatu hal yang ditentukan oleh orang luar, melainkan oleh warga yang bersangkutan itu sendiri. Suku-suku yang ada di Indonesia antara lain Gayo di Aceh, Dayak di Kalimantan, dan Asmat di Papua.

 2. Sikap Menghormati Budaya di Indonesia

Kita mengetahui bahwa Indonesia memiliki wilayah yang sangat luas dan penduduknya terpencar-pencar di berbagai pulau. Tiap penduduk tinggal di lingkungan kebudayaan daerahnya masing-masing. Ini artinya, di Indonesia terdapat banyak ragaman kebudayaan. Perbedaan tersebut antara lain dalam hal:

a. cara berbicara

b. cara berpakaian

c. mata pencaharian

d. adat istiadat

Keanekaragaman budaya jangan dijadikan sebagai perbedaan, tetapi hendaknya dijadikan sebagai kekayaan bangsa Indonesia. Kita selaku bangsa Indonesia mempunyai kewajiban untuk selalu melestarikan kebudayaan yang beraneka ragam tersebut.

 

Penyebab Keberagaman Suku Bangsa dan Budaya di Indonesia

 

Indonesia merupakan negara yang paling beragam di dunia, terdiri atas berbagai suku bangsa dengan ras, etnis, budaya, kepercayaan, dan bahasa daerah yang berbeda-beda. Meskipun demikian, antara suku bangsa satu dengan yang lain tetap dapat hidup bersama saling membatu dalam damai. Berbeda-beda, namun satu Indonesia. Sesuai dengan semboyan bangsa, Bhineka Tunggal Ika.

 Bangsa Indonesia sudah sejak lama dikenal sebagai bangsa yang majemuk. Kemajemukan tersebut terjalin dalam ikatan bangsa Indonesia yang satu dan berdaulat. Keragaman adalah kekayaan dan berkah tak terhingga bagi bangsa Indonesia. Data dari sensus Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2010 lalu, terdapat sekitar 1.340 suku bangsa di Indonesia. Sungguh angka yang terlampau sangat banyak, pernahkah kamu bertanya-tanya apa penyebab keberagaman suku bangsa dan budaya di Indonesia?

Sedikitnya terdapat empat faktor yang menjadi penyebab keberagaman suku bangsa dan budaya di Indonesia. Berikut ini adalah diantaranya.

1. Leluhur yang Berbeda

Leluhur bangsa Indonesia berasal dari dua nenek moyang dengan ras yang berbeda. Suku bangsa yang tinggal di bagian barat Indonesia merupakan keturunan Ras Mongoloid, sedangkan yang tinggal di bagian timur adalah keturunan Ras Australomelanesid. Leluhur suku bangsa di timur Indonesia datang lebih dulu ke wilayah nusantara dari Afrika pada 100.000-300.000 tahun lalu. Leluhur suku bangsa di barat Indonesia baru datang pada 5.000 tahun lali dari selatan Taiwan.

Leluhur dari Ras Mongoloid dan Ras Australomelanesid hidup bersama dalam damai. Beberapa mengalami percampuran ras melalui perkawinan, terutama yang berada di wilayah Wallacea, seperti Nusa Tenggara dan Sulawesi. Seiring berjalannya waktu, terjadi proses pembelajaran hingga memicu evolusi budaya dan bahasa yang akhirnya membentuk kelompok-kelompok suku bangsa yang berbeda.

 2. Pengaruh Budaya Asing

Keberagaman dapat juga muncul dari pengaruh kebudayaan asing yang berpadu dan membentuk akulturasi dua unsur kebudayaan hingga menciptakan budaya baru dengan ciri khas berbeda. Misalnya, budaya Jawa setelah Kesultanan Mataram Islam banyak dipengaruhi oleh budaya Arab yang dibawa oleh pedagang-pedagang dari Jazirah Arab. Sistem penanggalan Jawa bahkan memiliki keterkaitan erat dengan sistem penaggalan Hijriyah Islam dari Arab.

 

3. Kondisi Iklim yang Berbeda

Kondisi iklim antar wilayah Indonesia yang berbeda turut mempengaruhi keragaman suku bangsa. Masyarakat yang tinggal di wilayah bagian barat Indonesia yang memiliki musim hujan teratur akan bermata pencaharian sebagai petani, sedangkan yang tinggal di wilayah bagian timur Indonesia yang memiliki musim kemarau panjang dan didominasi oleh padang sabana akan bermata pencaharian sebagai peternak atau pemburu. Mereka yang hidup sebagai pemburu akan cenderung memiliki kulit yang lebih gelap karena sering terkena paparan sinar matahari.

 

4. Letak Geografis

Wilayah Indonesia yang luas dan terdiri atas ribuan kepulauan dengan bentang alam yang berbeda memiliki andil besar dalam mempengaruhi keberagaman bangsa. Masyarakat lokal akan selalu berdaptasi pada lingkungan tempat tinggalnya, secara tidak langsung hal itu turut mempengaruhi adat kebiasaan, kepercayaan, dan adat kebiasaan mereka sedikit demi sedikit. Perbedaan bentang alam pada tempat tinggal akan memicu adanya keberagaman.

Sebagai contoh, dalam satu pulau, kelompok masyarakat yang tinggal di daerah pesisir akan memiliki adat budaya dan kepercayaan yang erat kaitannya dengan laut. Sedangkan kelompok masyarakat yang tinggal di lereng pegunungan akan cenderung memiliki adat budaya dan kepercayaan yang erat kaitannya dengan gunung. Kondisi yang lebih berbeda bisa ditemui di kelompok masyarakat yang di pulau lain dengan kondisi geografis yang jauh berbeda pula.


Inilah Deretan Rumah Adat di Seluruh Provinsi di Indonesia

1.      1. Rumah Adat Sumatera Utara “Bolon”


2.      2. Rumah Adat Sumatera Barat “Gadang”


3.      3. Rumah Adat Nanggroe Aceh Darussalam “Krong Bade”


   4. 
Rumah Adat Bangka Belitung “Rakit Limas”


5.      5. Rumah Adat Jambi “Panggung Kajang Leko”

6.      6. Rumah Adat Bengkulu “Rakyat”

7.      7. Rumah Adat Sumatra Selatan “Limas”

8.     8.  Rumah Adat Lampung “Nowou Sesat”

9.      9. Rumah Adat Banten “Badui”



10.  10. Rumah Adat Madura “Tanean Lanjhan”

11. 11.  Rumah Adat Jawa Timur “Joglo Situbondo”

12. 12. Rumah Adat Jawa Tengah “Joglo”

13. Rumah Adat Jawa Barat “Sunda”

14. Rumah Adat DKI Jakarta “Kebaya”

15. Rumah Adat DI Jogjakarta “Bangsal Kencono”

16. Rumah Adat Riau “Selaso Jatuh Kembar”

17. Rumah Adat Kepulauan Riau “Belah Bubung”

18. Rumah Adat Bali “Gampura Candi Bentar”

19. Rumah Adat Bali “Bale Gede”

20. Rumah Adat Bali “Bale Tiang Sanga”

21. Rumah Adat Bali “Jineng”

22. Rumah Adat Kalimantan Barat “Panjang”

23. Rumah Adat Kalimantan Tengah “Betang”

24. Rumah Adat Kalimantan Timur “Lamin”

25. Rumah Adat Kalimantan Selatan “Bubungan Tinggi”

26. Rumah Adat Kalimantan Utara “Baloy”

27. Rumah Adat Sulawesi Utara “Pewaris”

28. Rumah Adat Sulawesi Tengah “Tambi”

29. Rumah Adat Sulawesi Tenggara “Buton”

30. Rumah Adat Sulawesi Selatan “Tongkonan”

31. Rumah Adat Gorontalo “Dulohupa”

32. Rumah Adat Maluku “Baileo”

33. Rumah Adat Maluku Utara “Sasadu”

34. Rumah Adat Nusa Tenggara Barat “Dalam Loka”

35. Rumah Adat Nusa Tenggara Timur “Musalaki”

36. Rumah Adat Papua “Honai”



37. Rumah Adat Papua Barat “Mod Aki Aksa”



38. Rumah Adat Teluk Cendrawasih “Lgkojei”







Tidak ada komentar:

Posting Komentar