BELAJAR LUAR KELAS MENGENAL "BIOSAKA"
SEBAGAI METODE PERTANIAN RAMAH LINGKUNGAN
@hendrotanoyo |
Belajar Luar Kelas
Kelas VII SMP Negeri 2 Manyaran Di BPP Kecamatan Pracimantoro
Rabu,
21 Maret 2023
Biosaka diambil dari 2
suku kata yaitu Bio yang artinya Hidup
dan Saka singkatan dari Soko Alam Kembali
Ke Alam, sehingga Biosaka berarti Bahan aktif yang berasal dari mahluk
hidup dalam hal ini tanaman guna menyelamatkan alam dengan cara kembali ke
alam.
Manfaat Ramuan Biosaka adalah
memperbaiki sel-sel tanaman dan yang terpenting ramuan ini bisa dibuat secara
mandiri sehingga dapat menghemat penggunaan pupuk kimia serta meminimalisir
serangan hama dan menjadikan lahan yang subur, beberapa pengalaman menunjukkan
bahwa penggunaan Biosaka itu dapat mengurangi penggunaan pupuk dan pestisida
kimia 50 hingga 90% dan meningkatkan jumlah produksi.
Kelebihan
Biosaka yaitu:
- Efektifitas
kinerja yang baik. Reaksi biosaka dapat dilihat dalam waktu 24 jam setelah
aplikasi
- Dapat
digunakan pada seluruh fase tanaman, mulai dari benih sampai panen
- Proses
produksinya pun sangat cepat karena tidak menggunakan metode fermentasi yang
biasanya memakan waktu paling cepat 1 minggu
- Cara
penggunaannya mudah dan penggunaan dosis yang sangat sedikit, cukup 40 ml
dicampur 15 liter air untuk satu kali penyemprotan untuk B. Mluasan 1.000 m2,
atau 400 ml untuk 1 ha tanaman padi. “Penyemprotan dari mulai tanam sampai
panen dilakukan sekitar 7 kali aplikasi
- Dapat
diterapkan pada semua komoditas, termasuk tanaman perkebunan
- Dapat
mengurangi penggunaan pupuk kimia hingga 50-90 persen, sehingga jauh menghemat
biaya produksi
- Bahan
baku Biosaka juga tersedia setiap saat di lingkungan petani, dimana dan
kapanpun
- Biaya
nol rupiah/gratis petani bisa membuat sendiri
- Tidak
ada risiko kerugian bagi petani dan tanaman
- Tidak
beracun
- Meminimalisir
serangan hama penyakit
- Lahan
menjadi subur
- Umur panen lebih pendek, produktivitas dan produksi lebih bagus. terlepas dari segala kelebihannya Biosaka pun mempunyai kekurangan yaitu tidak dapat diproduksi dengan mesin dan bahan baku yang terus berganti pada saat pembuatan
A. PEMBUATAN BIOSAKA
ALAT
- WADAH ( EMBER )
- GAYUNG
PROSES
PEMBUATAN
1. Peremasan,
dimulai dengan berdoa, dilakukan dengan sabar, ikhlas, sepenuh hati dan fokus.
2. Campurkan
bahan dengan air bersih sebanyak 2-5 liter dalam wadah yang sudah disiapkan
(tanpa campuran bahan apa pun)
3. Lakukan
peremesan dengan tangan kanan, sementara tangan kiri memegang pangkal bahan.
Sekali meremas diikuti sekali memutar/mengaduk air ke kiri. Tangan kanan
bergerak memutar air ke kiri (berlawanan arah jarum jam) sambil mengumpulkan
bahan yang tercecer sambil tetap meremas
5. Ketika meremas tidak boleh pakai blender, mesin, atau ditumbuk tetapi harus menggunakan tangan, karena ada interaksi antara tangan dengan rumput sebagai makhluk hidup.
6. Peremasan dilakukan sampai ramuan homogen (sebenarnya hingga koheren/harmoni), disebut homogen karena menyatu antara air dengan saripati rumput/daun. Untuk mencapai homogen perlu waktu kisaran10-20 menit.
7. Ciri
bahwa biosaka telah homogen yaitu tidak mengendap, tidak timbul gas, tidak ada
butiran, bibir permukaan membentuk pola cincin, ramuan biosaka terlihat pekat
dan mengkilap, bisa berwarna hijau/biru/ merah sesuai dengan warna rumput/daun
yang digunakan. Bagi biosaka homogen yang sempurna bisa disimpan hingga 5
tahun.
8. Kepekatan ramuan biosaka dapat diukur dengan menggunakan alat Total Disolved Solid (TDS),Mengukur dengan TDS, pada saat sebelum dan setelah diremas, peningkatannya / deltanya minimal 200 ppm, sebaiknya diatas 300 ppm dan untuk menjadi homogen sempurna di atas 500 ppm.
9. Selanjutnya ramuan biosaka disaring menggunakan alat saringan dan dimasukan ke dalam botol/jerigen menggunakan corong.
10. Ramuan
biosaka bisa langsung diaplikasikan dan sisanya dapat disimpan. Wadah ramuan
biosaka disimpan di tempat yang aman dan jauh dari jangkauan anak-anak.
A.
APLIAKSI PENYEMPROTAN
- Dosis penyemprotan untuk padi dan jagung 40mL/tanki
semprot volume 15 liter.
- Untuk aneka kacang dan
- Untuk padi dan jagung, aplikasi pertama pada umbi
30mL/tanki dan hortikultura 10ml/tanki.Untuk satu ha lahan cukup 3-4 tanki
sprayer.umur 7-10 HST dan dilanjutkan 7 kali semusim dengan interval
penyemprotan 10-14 hari dan untuk sayuran seminggu sekali.
- Penyemprotan dilakukan dengan nozzle kabut di atas
pertanaman, minimal 1 meter di atas tanaman, letak posisi nozzle menghadap
ke atas, tidak boleh diulang-ulang
- Waktu penyemprotan bisa pagi/siang/sore dan sebaiknya
pada sore hari saat ada angin sehingga mudah menyemprot ngabut, perhatikan
cuaca dan arah menyemprot mengikuti arah angin.
- Penyemprotan cukup dari atas galengan dengan stik
diperpanjang hingga 2-3 meter
- Aplikasi biosaka efektif bila dibuat dan diaplikasikan
di lokasi hamparan insitu dari bahan rumput/daun di sekitar. Jarak efektif
aplikasi pada lahan radius maksimal 20 km dan untuk lahan yang sudah
berat/tidak sehat harus lebih dekat lagi, tidak efektif biosaka
diaplikasikan/dikirim antara wilayah karena terkait pengenalan
agroekosistem
Tidak ada komentar:
Posting Komentar