Bulan dan Hari Jawa
@hendrotanoyo
@hendrotanoyo
Letak Astronomis Indonesia
@hendrotanoyo
PETA
@hendrotanoyo
Peta adalah
gambaran permukaan bumi yang
ditampilkan pada suatu bidang datar dengan skala tertentu. Peta bisa
disajikan dalam berbagai cara yang berbeda, mulai dari peta konvensional yang tercetak
hingga peta digital yang tampil di layar komputer. Istilah peta berasal dari
bahasa Yunani mappa yang berarti taplak atau kain penutup meja. Namun secara
umum pengertian peta adalah lembaran seluruh atau sebagian permukaan bumi pada
bidang datar yang diperkecil dengan menggunakan skala tertentu. Sebuah peta
adalah representasi dua dimensi dari suatu ruang tiga dimensi. Ilmu yang
mempelajari pembuatan peta disebut kartografi. Banyak peta mempunyai skala,
yang menentukan seberapa besar objek pada peta dalam keadaan yang sebenarnya.
Kumpulan dari beberapa peta disebut atlas.
Syarat-syarat Peta :
·
Conform, yaitu bentuk dari sebuah
peta yang digambar serta harus sebangun dengan keadaan asli atau sebenarnya di
wilayah asal atau di lapangan.
·
Equidistance, yaitu
jarak di peta jika dikalikan dengan skala yang telah di tentukan sesuai dengan
jarak di lapangan.
·
Equivalent, yaitu daerah atau bidang
yang digambar di peta setalah dihitung dengan skalanya, akan sama dengan
keadaan yang ada di lapangan
Fungsi
Pembuatan Peta :
Peta
mempunyai beberapa fungsi di berbagai bidang, antara lain untuk:
·
menunjukkan posisi atau lokasi relatif (letak
suatu tempat dalam hubungannya dengan tempat lain) di permukaan bumi. Dengan
membaca peta kita dapat mengetahui lokasi relatif suatu wilayah yang kita
lihat.
·
memperlihatkan atau menggambarkan
bentuk-bentuk permukaan bumi (misalnya bentuk benua, atau gunung) sehingga
dimensi dapat terlihat dalam peta,
1.
Bentuk-bentuk benua yang ada di dunia dapat
kita amati pada peta
2.
Bentuk-bentuk permukaan bumi dapat di amati
dari simbol warna yang terlihat berbeda-beda
·
menyajikan data tentang potensi suatu daerah,
misalnya:
1.
Peta potensi rawan banjir
2.
Peta potensi kekeringan
3.
Peta Potensi Air
4.
Peta Potensi Ikan
·
memperlihatkan ukuran, karena melalui peta
dapat diukur luas daerah dan jarak-jarak di atas permukaan bumi. Jarak
sebenarnya 2 lokasi dapat dihitung dengan membandingkan skala petanya.
Tujuan
Pembuatan Peta :
membantu
suatu pekerjaan, misalnya untuk konstruksi jalan, navigasi, atau perencanaan,
·
analisis data spasial, misalnya perhitungan
volume,
·
menyimpan informasi,
·
membantu dalam pembuatan suatu desain, misal
desain jalan, dan
· komunikasi informasi ruang.
Unsur-unsur Peta :
Peta merupakan alat bantu
dalam menyampaikan suatu informasi keruangan. Berdasarkan fungsi tersebut maka
sebuah peta hendaknya dilengkapi dengan berbagai macam komponen/unsur
kelengkapan yang bertujuan untuk mempermudah pengguna dalam membaca/menggunakan
peta. Beberapa komponen kelengkapan peta yang secara umum banyak ditemukan pada
peta misalnya adalah:
· Judul : Mencerminkan isi sekaligus tipe peta. Penulisan judul biasanya di bagian atas tengah, atas kanan, atau bawah. Walaupun demikian, sedapat mungkin diletakkan di kanan atas.
· Legenda : Legenda adalah keterangan dari simbol-simbol yang merupakan kunci untuk memahami peta.
· Orientasi/tanda arah : Pada umumnya, arah utara ditunjukkan oleh tanda panah ke arah atas peta. Letaknya di tempat yang sesuai jika ada garis lintang dan bujur, koordinat dapat sebagai petunjuk arah.
· Skala : Skala adalah perbandingan jarak pada peta dengan jarak sesungguhnya di lapangan. Skala ditulis di bawah judul peta, di luar garis tepi, atau di bawah legenda. Skala dibagi menjadi 3, yaitu:
1.
Skala angka. Misalnya 1: 2.500.000. artinya
setiap 1 cm jarak dalam peta sama dengan 25 km satuan jarak
sebenarnya.
2.
Skala garis. Skala ini dibuat dalam bentuk
garis horizontal yang memiliki panjang tertentu dan tiap ruas berukuran
1 cm atau lebih untuk mewakili jarak tertentu yang diinginkan oleh pembuat
peta.
3.
Skala verbal, yakni skala yang ditulis dengan
kata-kata.
· Simbol : Simbol peta adalah tanda atau gambar yang mewakili ketampakan yang ada di permukaan bumi yang terdapat pada peta ketampakannya, jenis-jenis simbol peta antara lain:
1.
Simbol titik, digunakan untuk menyajikan
tempat atau data posisional
2.
Simbol garis, digunakan untuk menyajikan data
yang berhubungan dengan jarak
3.
Simbol area, digunakan untuk mewakili suatu
area tertentu dengan simbol yang mencakup area tertentu
4.
Simbol aliran, digunakan untuk menyatakan
alur atau gerak.
5.
Simbol batang, digunakan untuk menyatakan
suatu harga/dibandingkan dengan harga/nilai lainnya.
6.
Simbol lingkaran, digunakan untuk menyatakan
kuantitas (jumlah) dalam bentuk persentase.
7.
Simbol bola, digunakan untuk menyatakan
volume, makin besar simbol bola menunjukkan volume semakin besar dan sebaliknya
makin kecil simbol bola berarti volume semakin kecil.
· Warna Peta : Warna peta digunakan untuk membedakan ketampakan atau objek di permukaan bumi, memberi kualitas atau kuantitas simbol di peta, dan untuk keperluan estetika peta. Warna simbol dalam peta terdiri dari 8 warna, yaitu:
·
o Warna hijau : Warna hijau menunjukkan suatu daerah yang memiliki ketinggian kurang dari 200 m. Biasanya bentuk muka bumi yang terdapat pada ketinggian < 200 m didominasi olah dataran rendah. Dataran rendah di Jawa terdapat di sepanjang pantai utara dan pantai selatan.
·
o Warna merah : Warna merah menunjukkan jalan kereta api/gunung aktif. Warna merah sering dijumpai di peta suatu provinsi.
·
o Warna hijau muda : Warna hijau muda menunjukkan suatu daerah yang memiliki ketinggian antara 200–400 m di atas permukaan laut. Bentuk muka bumi yang ada di daerah ini berupa daerah yang landai dengan disertai bentuk-bentuk muka bumi bergelombang dan bukit. Penyebaran bentuk muka ini hampir menyeluruh di atas dataran rendah.
·
o Warna kuning : Warna kuning menunjukkan suatu daerah yang memiliki ketinggian antara 500–1000 m di atas permukaan laut. Bentuk muka bumi yang ada di daerah ini didominasi oleh dataran tinggi dan perbukitan dan pegunungan rendah. Penyebaran dari bentuk muka bumi ini berada di bagian tepi-tengah dari Provinsi Jawa Tengah dan paling luas di sebelah tenggara Kabupaten Sukoharjo.
·
o Warna cokelat muda : Warna cokelat muda menunjukkan daerah yang mempunyai ketinggian antara 1000–1500 m di atas permukaan air laut. Bentuk muka bumi yang dominan di daerah ini berupa pegunungan sedang disertai gunung-gunung yang rendah. Penyebaran dari bentuk muka ini berada di bagian tengah dari Jawa Tengah, seperti di sekitar Bumiayu, Banjarnegara, Temanggung, Wonosobo, Salatiga dan Tawangmangu.
·
o Warna cokelat : Warna cokelat menunjukkan daerah yang mempunyai ketinggian lebih dari 1500 m di atas permukaan air laut. Bentuk muka bumi di daerah ini didominasi oleh gunung-gunung yang relatif tinggi. Penyebaran dari gunung-gunung tersebut sebagian besar di bagian tengah dari Jawa Tengah.
·
o Warna biru keputihan : Warna biru menunjukkan warna ketampakan perairan. Warna biru keputihan menunjukkan wilayah perairan yang kedalamannya kurang dari 200 m. Bentuk muka bumi dasar laut di wilayah ini didominasi oleh bentuk lereng yang relatif landai. Zona di wilayah ini disebut dengan zona neritik. Penyebaran dari zona ini ada di sekitar pantai. Di wilayah perairan darat warna ini menunjukkan danau atau rawa. Di Wonogiri terdapat Waduk Gajah Mungkur, di Bawen terdapat Rawa Pening, di sekitar Kebumen terdapat waduk Wadaslinang dan Sempor dan masih ada beberapa waduk kecil lainnya.
·
o Warna biru muda : Warna biru muda menunjukkan wilayah perairan laut yang mempunyai kedalaman antara 200–2000 m. Bentuk muka bumi dasar laut di wilayah ini didominasi oleh bentukan lereng yang relatif terjal. Wilayah ini merupakan kelanjutan dari zona neritik. Namun wilayah ini tidak tergambar dalam peta umum.
·
o Warna biru tua : Warna biru tua menunjukkan wilayah perairan laut dengan kedalaman lebih dari 2000 m. Bentuk muka bumi dasar laut di sekitar Pulau Bali pada kedalaman > 2000 m sulit untuk diketahui dan tidak bisa diinterprestasikan dari peta. Namun biasanya bentuk muka bumi pada laut dalam dapat berupa dataran, lubuk laut, drempel dan palung laut. Bentuk muka bumi seperti ini juga tidak tergambar dalam peta umum.
· Tipe Huruf (Lettering) : Lettering berfungsi untuk mempertebal arti dari simbol-simbol yang ada. Macam penggunaan lettering:
1.
Objek Hipsografi ditulis dengan huruf tegak,
contoh: Surakarta
2.
Objek Hidrografi ditulis dengan huruf miring,
contoh: Laut Jawa
· Garis Astronomis : Garis astronomis terdiri atas garis lintang dan garis bujur yang digunakan untuk menunjukkan letak suatu tempat atau wilayah yang dibentuk secara berlawanan arah satu sama lain sehingga membentuk vektor yang menunjukan letak astronomis.
· Inset : Inset adalah peta kecil yang disisipkan di peta utama. Macam-macam inset antara lain:
1.
Inset penunjuk lokasi, berfungsi menunjukkan
letak daerah yang belum dikenali
2.
Inset penjelas, berfungsi untuk memperbesar
daerah yang dianggap penting
3.
Inset penyambung, berfungsi untuk menyambung
daerah yang terpotong di peta utama
· Garis Tepi Peta : Garis tepi peta merupakan garis untuk membatasi ruang peta dan untuk meletakkan garis astronomis, secara beraturan dan benar pada peta.
· Sumber dan Tahun Pembuatan : Sumber peta adalah referensi dari mana data peta diperoleh.
· Garis Lintang dan Garis Bujur : Garis lintang adalah garis yang melintang dari arah barat - timur atau dari arah timur - barat. Garis bujur adalah garis yang membujur dari arah utara - selatan atau selatan - utara.
Jenis Peta
Peta dikelompokkan menjadi
5 bagian, yaitu:
Berdasarkan
isi data yang disajikan[sunting | sunting sumber]
·
Peta umum, yakni peta yang
menggambarkan ketampakan bumi, baik fenomena alam atau budaya. Peta umum dibagi
menjadi 3 jenis, yaitu:
1.
Peta topografi,
yaitu peta yang menggambarkan permukaan bumi lengkap dengan reliefnya.
Penggambaran relief permukaan bumi ke dalam peta digambar dalam bentuk garis
kontur. Garis kontur adalah garis pada peta yang menghubungkan tempat-tempat
yang mempunyai ketinggian yang sama.
2.
Peta korografi,
yaitu peta yang menggambarkan seluruh atau sebagian permukaan bumi yang
bersifat umum, dan biasanya berskala sedang. Contoh peta korografi adalah atlas.
3. Peta dunia atau geografi, yaitu peta umum yang berskala sangat kecil dengan cakupan wilayah yang sangat luas. Berupa Suatu Daerah / Wilayah
·
Peta khusus (peta tematik), yaitu
peta yang menggambarkan informasi dengan tema tertentu/khusus. Misalnya,
peta politik, peta geologi, peta penggunaan
lahan, peta persebaran objek wisata, peta kepadatan penduduk, dan sebagainya.
Peta
berdasarkan sumbernya (data)
·
Peta turunan (derived map) yaitu peta
yang dibuat berdasarkan pada acuan peta yang sudah ada, sehingga tidak
memerlukan survei langsung ke lapangan.
·
Peta induk yaitu peta yang dihasilkan dari
survei langsung di lapangan.
Peta
berdasarkan bentuk/simetrisnya
1.
Peta datar atau peta dua dimensi, atau peta
biasa, atau peta planimetri yaitu peta yang berbentuk datar dan pembuatannya
pada bidang datar seperti kain. Peta ini digambarkan menggunakan perbedaan
warna atau simbol dan lainnya.
2.
Peta timbul atau peta tiga dimensi atau peta
stereometri, yaitu peta yang dibuat hampir sama dan bahkan sama dengan keadaan
sebenarnya di muka bumi. Pembuatan peta timbul dengan menggunakan bayangan 3
dimensi sehingga bentuk–bentuk muka bumi tampak seperti aslinya.
3.
Peta digital, merupakan peta hasil pengolahan
data digital yang tersimpan dalam komputer. Peta ini dapat
disimpan dalam disket atau CD-ROM. Contoh: citra satelit, foto
udara.
4.
Peta garis, yaitu peta yang menyajikan data
alam dan ketampakan buatan manusia dalam bentuk titik, garis, dan luasan.
5.
Peta foto, yaitu peta yang dihasilkan dari
mozaik foto udara yang dilengkapi dengan garis kontur, nama, dan legenda.
Peta
berdasarkan tingkat skalanya/kedetailannya
1.
Peta skala kadaster/teknik adalah peta yang
berskala 1 : 100 - 1 : 5.000
2.
Peta skala besar adalah peta yang berskala
1 : 5.000 - 1 : 250.000
3.
Peta skala sedang adalah peta yang berskala
1 : 250.000 - 1 : 500.000
4.
Peta skala kecil adalah peta yang berskala
1 : 500.000 - 1 : 1.000.000